Written by Tahniat
Translate by Er Lin
Matahari terbit dan cahayanya mengisi ruangan. Pasangan ini masih tertidur dengan nyenyak, keduanya saling berpelukan. Kepala Jodha bersandar di dada Jalal. Cahaya matahari mengenai mata Jodha yg membangunkannya. Matanya di tutup. Jodha bisa merasakan lembaran dingin menyentuh tubuh telanjangnya dan hal yg terburuk dia merasaka seseorang di sampingnya. Tangan seseorang itu memeluk tubuhnya. Apakah aq menghabiskan malam dengan seorang pria? Duh! Jelas! Mengapa kau bisa telanjang di samping seorang pria? Jelas mereka tidak bermain disini... Kepala Jodha terasa sakit berdenyut dan itu membuatnya hilang ingatan. Dasar bodoh! Rasa bersalah menghampirinya. Dia sadar dia telah di tipu oleh Jalal... Tanpa sadar? Jodha tidak berani membuka matanya dan menghadapi kenyataan pahit. Jodha merasa orang yg ada disampingnya bergerak dan bergumam menyebut namanya "Jodha".
Mata Jodha terbuka lebar saat dia menyadari bahwa itu tak lain adalah Jalal kemudian dia berterial "jalaalll". Teriakan melengking Jodha membuat Jalal terbangun dari tidur nyenyaknya... Kepala Jalal berdenyut-denyut. "Apa yg terjadi Jodha kenapa kau berteriak?" Jalal mengusap matanya untuk menyingkirkan rasa kantuk. "Kau.. Kau!" Teriak Jodha. Sekarang Jalal membuka matanya dan memandangi Jodha yg menutupi tubuhnya dengan selimut. Kesadarn membangunkan Jalal dari keterkejutannya. Apa yg telah di lakukannya? Mata Jodha mulai berair dan mulai menangis. "Kenapa Jalal? Mengapa? Mengapa kau menghukum ku seperti ini?".
Jalal frustasi. Bagaimana dia melakukannya? Hal terakhir yg dia ingat saat Jodha menangis dan dia mulai mencium Jodha. Kemudian semuanya terjadi tanpa Jalal ketahui. Jalal tergagap " Jodha.. Aq.. Maksud ku.. Kita mabuk dan aq tidak tau bagaimana hal ini bisa terjadi. Aq minta maaf..." Jalal menurunkan matanya, dia malu pada dirinya sendiri. Jodha "aq ingin sendiri untuk saat ini. Please." Jalal bangkit dan membungkus dirinya dengan seprei, meraih pakaiannya dan pergi ke ruang tamu mereka.
Mata Jodha terbuka lebar saat dia menyadari bahwa itu tak lain adalah Jalal kemudian dia berterial "jalaalll". Teriakan melengking Jodha membuat Jalal terbangun dari tidur nyenyaknya... Kepala Jalal berdenyut-denyut. "Apa yg terjadi Jodha kenapa kau berteriak?" Jalal mengusap matanya untuk menyingkirkan rasa kantuk. "Kau.. Kau!" Teriak Jodha. Sekarang Jalal membuka matanya dan memandangi Jodha yg menutupi tubuhnya dengan selimut. Kesadarn membangunkan Jalal dari keterkejutannya. Apa yg telah di lakukannya? Mata Jodha mulai berair dan mulai menangis. "Kenapa Jalal? Mengapa? Mengapa kau menghukum ku seperti ini?".
Jalal frustasi. Bagaimana dia melakukannya? Hal terakhir yg dia ingat saat Jodha menangis dan dia mulai mencium Jodha. Kemudian semuanya terjadi tanpa Jalal ketahui. Jalal tergagap " Jodha.. Aq.. Maksud ku.. Kita mabuk dan aq tidak tau bagaimana hal ini bisa terjadi. Aq minta maaf..." Jalal menurunkan matanya, dia malu pada dirinya sendiri. Jodha "aq ingin sendiri untuk saat ini. Please." Jalal bangkit dan membungkus dirinya dengan seprei, meraih pakaiannya dan pergi ke ruang tamu mereka.
Jodha segera menangis. Dia membenamkan wajahnya di bantal dan menagis tersedu-sedu. "Mengapa dia melakukannya?? Mengapa? Yah, mungkin ini smua bukan salah Jalal. Dia dan aq mabuk, dan aq membawa diriku pergi terlalu jauh. Mengapa aq membiarkan dia melakukannya? Ini tidak sepenuhnya salahnya. Aq juga harus berbagi tanggung jawab atas semua ini. Jodha melihat sisi positifnya. Setidaknya dia tidak tidur dengan pria lain. Pria asing! Sejauh yg aq ingat jika Jalal tidak menyelamatkan ku dari pria itu mungkin aq akan terbangun di samping pria itu. Setidaknya Jalal adalah suaminya.. Ughhh! Tapi bagaimana aq bisa mengabaikan fakta bahwa aq telah menghabiskan malam dengan jallad! Apa sih Jodha! Mengapa kau menyalahi dirimu sendiri?? Dia pasti telah melakukan sesuatu pada ku dan akhirnya aq tidur dengan nya. Ini semua bagian dari rencananya. Tapi aq tidak akan membiarkannya berhasil! Aq harus berpura-pura bahwa kejadian ini tidak mempengaruhi ku dengan cara apapun. Ya! Ya Jodha!. Jodha akhirnya sampai pada kesimpulannya bahwa semua ini adalah rencananya Jalal. Dia memutuskan untuk menjadi kuat dan berpura-pura bahwa semuanya baik2 saja di antara mereka. Jodha memilih gaun merah muda untuk dirinya dan masuk ke kamar mandi.
Jalal mondar mandir di ruang tamu memikirkan insiden yg terjadi. Dia merasa khawatir tentang itu. Dia mengambil sebotol air dan meminum seluruh botol dalam satu tegukan untuk menyingkirkan sakit kepala. Jalal mendengar pintu kamar terbuka dan dia langsung berbalik. Disana Jodha berdiri seperti biasa dan tidak terlihat kemarahn di wajahnya. Dia terlihat segar dengan gaun merah muda dan rambut panjang nya. Jalal bergerak maju ke arah Jodha untuk mengatakan sesuatu tapi Jodha dengan cepat berkata " Jalal, jangan bicara tentang apa yg terjadi tadi malam. Itu hanya kecelakaan. Kita berdua mabuk dan semua yg terjadi di luar kendali kita. Kita tidak bisa mengubah apa yg terjadi tapi kita bisa melupakannya kan? Aq yakin di masa depan kita tidak akan melakukan kesalahan yg sama". Menekan kata "kesalahan" hati Jalal kecewa. Jodha menganggapnya sebuah kesalahan. Jodha tersenyum ke Jalal.
Jodha memberikan tampilan yg membingungkan untuk Jalal. Ada sesuatu yg mencurigakan, karna wanita ini buka tipe pelupa. Jodha menjentikan jarinya di depan Jalal. "Jalal! Kau disana? Ingat kita harus pergi berbelanja ?" Jalal diam dan hendak berjalan keluar ketika Jodha meraih pergelangan tangannya. Jalal membeku di tempatnya. Sentuhan Jodha memberikan sensasi lain di dirinya. "Kau. Aq tidak akan keluar dengan mu seperti ini. Ini bagus tapi kau bau. Pergi lah mandi dan temui aq di loby". Jalal hanya diam berjalan ke kamar mandi. Jodha pergi " ini akan menjadi sulit untuk bersikap normal di depannya." Jodha memutar matanya dan menutup pintu kamar
Takdir mereka berlahan-lahan menghapus semua perbedaan diantar mereka. Itu memiliki kekuatan untuk membawa mereka untuk lebih dekat. Sekarang giliran mereka untuk melihat tanda2 bahwa mereka di ciptakan untuk satu sama lain.
Bersambung ke Chapter 12-->