<--Sebelumnya
Miki sudah ada dikamar dan Mana mengikutinya. Satsuki tak percaya dengan sanggahan Mana, “Semakin kau menyangkalnya, semakin aku ingin tahu kebenarannya. Mengejarnya seperti ini... Mereka bersaudara! Mustahil, bukan? Mana, kau begitu tenang. Kalau aku pasti sudah tidak tahan.”
Mana mencegah Satsuki yang ingin menanyakan langsung kepada Wataru, “Cukup, jangan diperkeruh lagi! Kau pasti tidak bisa mengatakan itu pada Miki atau Wataru.” Satsuki terdiam untuk itu. Ia tak mampu mengatakan apapun.
Tubuh Wataru gemetar. Ia tidak tenang karena Miki marah kepadanya. Wataru yang biasanya mempunyai banyak rencana dengan akal liciknya, kini ia tak dapat berfikir lagi.
Mana mengetuk pintu kamar Wataru. Melihat Mana masuk, Wataru langsung memegang kedua lengannya. Wataru tampak kacau, “Mana, kumohon perbaiki hubunganku dengan Miki seperti sebelumnya. Kumohon Mana. Hanya kau yang bisa melakukannya.”
Mana menatap Wataru dengan sedih, “Wataru, kau telah berubah.” Namun Wataru berfikiran lain, “Yang berubah adalah Miki.”
Mana menghampiri Miki yang sedang duduk di ruang makan. Ia menjelaskan bahwa Wataru melakukan itu karena khawatir kepada Miki.
Shino yang tak sengaja mendengarnya, tak percaya dengan ucapan Mana, “Apa kau serius mengatakan itu? Berapa banyak kau menyukai Wataru hingga kau berbuat sejauh itu?”
Mana meminta Shino pergi, “Sejak kecil, ketika Wataru dan Miki bertengkar, aku yang membuat mereka akur lagi!” Mana meminta pembenaran Miki, bahwa semua yang terjadi hanyalah pertengkaran antar saudara. Namun Miki tak berfikir demikian, ia meminta maaf karena ia tidak bisa memaafkan kesalahan kakaknya kali ini.
Rinka ke dapur tepat saat Shino ada disana. Shino memberanikan diri untuk meminta maaf kepada Rinka atas perkataannya kemarin. Rinka tahu bahwa yang diucapkan Shino adalah apa yang ada difikirannya, “Bagimu aku adalah wanita terburuk kan?”
Shino membantahnya, ia tidak berfikir demikian. Sebelumnya ia tidak tahu kalau Rinka masih menyukainya sampai sekarang.
Rinka terkejut mendengarnya. Meskipun Shino mengelak, ia tahu bahwa Miki yang memberitahunya, “Aku tak menyangkan Miki mengatakan itu padamu. Mengapa semuanya harus tentang aku?”
Rinka berlari keluar. Ia bahkan tidak memperdulikan Natsu yang menanyakan keadaan sebenarnya. Natsu pamit kepada Shino untuk keluar.
Natsu buru-buru mengekar Rinka. Namun ia tak lupa membawa mantelnya juga mantelnya Rinka.
Natsu menemukan Rinka yang ada diluar ditengah cuaca yang dingin. Ia tak perduli fikiran dan perasaan Rinka akan dirinya. Saat ini ia hanya ingin melakukan apa yang ingin ia lakukan (menghibur Rinka serta meluruskan masalah yang ada).
Shino melangkah dengan lesu. Rasa bersalahnya kepada Rinka kian bertambah. Sesampainya dikamar, Shino dikejutkan oleh Wataru yang langsung menjatuhkannya diatas tempat tidur, siap untuk menghajarnya. Wataru menyalahkan semuanya kepada Shino, “Cepat kembalikan Miki-ku!”
Shino berteriak sehingga Wataru menghentikan pukulan yang akan didaratkannya, “Berhenti melihat Miki dengan pandangan seperti itu!”
Shino pun langsung mendorongnya sehingga mereka sama-sama berdiri dengan Wataru yang masih bingung dengan maksud perkataan Shino. Shino mengatakan bahwa pandangan Wataru terhadap Miki bukanlah karena cinta antar saudara, melainkan Wataru melihat Miki sebagai wanita.
Wataru terhenyak mendengarnya. Ia mengalihkan pandangannya dan menyangkal ucapan Shino. Ia mengatakan bahwa ia mengkhawatirkan Miki sebagai adik.
Emosi Wataru memuncak, Ia menyudutkan Shino dan mencengkeram kerah bajunya. Shino mulai tegang, “Apa tak masalah kau kehilangan Miki? Jika dia tahu perasaanmu padanya, maka Miki tidak akan pernah menganggapmu sebagai kakaknya lagi. Jika kau tidak mau semua itu terjadi, maka pergilah dari sini!”
Karena Wataru tak ingin kehilangan Miki, ia pun melepaskan cengkeramannya dan melangkah keluar dari kamar Shino.
Wataru menatap fotonya bersama Miki sewaktu kecil. Tampaknya ia baru menyadari perasaannya yang sebenarnya terhadap Miki bukanlah rasa sayang kakak terhadap adiknya, melainkan seorang pria yang menyukai wanita.
Natsu dan Rinka membicarakan masa mereka saat pesta perayaan klub basket. Dengan segala kenangan mereka yang Natsu ucapkan, akhirnya senyum Rinka kembali. Natsu menambahkan, bahwa ia ingin Rinka memaafkan Shino.
Saat Natsu melangkah pergi, Rinka menghentikannya dan mengatakan kebenarannya. Ia mengatakan bahwa ia lah yang menyembunyikan kunci cadangannya saat kuncinya datang. Tapi sekarang sudah ada ditangan Wataru. Rinka melakukan itu karena Wataru sebelumnya berjanji bahwa Wataru tidak akan mengatakan soal pekerjaannya kepada yang lain. Rinka menyesal karena melakukan itu semua.
Miki yang ada diruang tamu, menghentikan langkah Rinka yang akan menuju ke kamarnya. Miki menanyakan alasan Rinka menyembunyikan pekerjaannya dari mereka semua, padahal mereka adalah teman dekat.
Rinka terpana mendengarnya. Matanya sudah memerah. Apa karena itu semua, maka Miki mengatakan perasaan Rinka yang sebenarnya kepada Shino. Rinka cukup terpukul akan hal itu. Ia sudah meminta Miki untuk merahasiakannya, tapi Miki justru mengatakannya kepada Shino. Padahal Miki sendiri dulu juga merahasiakan hubungannya dengan Natsu. Dan sekarang ia justru mengatakan apa yang dipendamnya kepada Shino.
Miki mencoba menjelaskan bahwa ia tak bermaksud seperti itu. Rinka yang tak ingin air matanya berjatuhan, langsung lari ke kamarnya meninggalkan Miki.
Satsuki mengetuk pintu kamar Wataru namun tak ada jawaban. Ia pun masuk ke kamar Wataru sendiri. Ia masih penasaran dengan apa yang dilukis Wataru, apakah benar Wataru melukis Satsuki. Akhirnya Satsuki membukai penutup lukisan itu, dan ia tercengang melihat apa yang ada dilukisan tersebut. Namun lukisan itu belum diperlihatkan kepada kita.
Wataru tiba-tiba ada dibelakang Satsuki. Dengan ketakutannya, Satsuki meminta maaf. Wataru yang marah, langsung mendorong Satsuki hingga terjatuh. Ia menutup kembali lukisannya dan hendak menyerang Satsuki.
Satsuki lari meninggalkan Wataru, dan Wataru tidak membiarkannya lolos. Satsuki tertangkap Wataru di ruang tamu. Wataru langsung memukulnya, menjambaknya dan mencekik Satsuki tanpa menghiraukan tangisan Satsuki dan permintaan maafnya.
Miki dan Mana menyaksikan hal itu. Miki tak tahan melihatnya dan langsung menghentikan aksi Wataru. Wataru langsung terdiam saat menyadari Miki melihat kelakuannya.
Satsuki begitu ketakutan. Ia langsung lari dari sana menuju ke hutan. Miki langsung mengejar Satsuki. Wataru tampak berantakan. Mana yang tak jauh darinya, hanya dapat menahan kesedihannya menyaksikan itu semua.
Satsuki terus berlari. Ia tak menghiraukan Miki yang memanggilnya dan terus mengejarnya. Natsu yang ada diluar, melihat hal itu namun ia tak bereaksi.
Mana memberitahukan apa yang terjadi kepada Shino. tanpa fikir panjang, Shino langsung bergegas untuk mencari Satsuki dan Miki.
Wataru pun juga mencari Satsuki. Ia terus menghubungi Satsuki dengan kemarahannya dan menanyakan keberadaan Satsuki.
Satsuki ada ditepi tebing. Ada seseorang yang terus melangkah mendekati Satsuki. Satsuki sangat ketakutan. Ia memohon agar orang itu tidak mendekatinya. Satsuki semakin terdesak. Tak lama kemudian terdengar suara teriakan di sekitar tebing itu.
Bersambung ke Episode 9-->
Komentar:
Persahabatan mereka memang indah. Mereka bisa menghibur satu sama lain. Namun persahatan mereka yang seperti itu, masih bisa goyah sehingga bisa menghancurkan persahabatan mereka yang telah lama terjalin.
Dan siapa kira-kira yang membunuh Satsuki? Siapa yang bisa, coba tebak...