<--Sebelumnya
Shino terus mencari keberadaan Satsuki. saat ditepi tebing, ia melihat Miki yang duduk dan langsung menghampirinya. Ia begitu terkejut saat melihat Satsuki yang tergeletak dengan kepala yang berlumuran darah. Shino menanyakan pada Miki bagaimana kejadian itu terjadi, namun Miki hanya diam karena ia begitu ketakutan. Miki langsung mencegah Shino yang ingin menghubungi ambulance. Shino menanyakan apa yang terjadi. Namun Miki tidak menjawabnya, ia begitu ketakutan, tubuhnya gemetar dan hanya isak tangis yang keluar darinya.
Miki melangkahkan kakinya dengan berat. Shino mencoba menenangkannya, “Jika kau tidak mengatakan apapun, tidak apa-apa.” Mereka pun pulang tanpa Satsuki.
Shino dan Miki yang baru masuk langsung diserang dengan beberapa pertanyaan. Shino mengatakan bahwa Satsuki telah pulang. Ia dijemput orang tuanya dan barangnya minta dibawakan Shino. Mendengar hal itu, Natsu justru mencomoohnya.
Mana menanyakan apa mereka melihat Wataru. Dan tak lama kemudian, Wataru datang dan tampak kelelahan. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Wataru langsung menuju ke kamarnya.
Shino masih terjaga hingga larut malam. Ia begitu gelisah karena ia menyembunyikan kebenarannya dari yang lain. Natsu yang sudah ada diranjangnya, ternyata belum juga tidur. Ia masih tidak percaya bahwa Satsuki pulang begitu saja setelah membuat banyak kekacauan.
Shino tidak terima Satsuki terus dijelek-jelekkan oleh Natsu. Dengan ragu, Shino mengatakan yang sebenarnya. “Satsuki, telah tewas. Kami menemukannya tidak bernyawa dibawah tebing. Kurasa dia terjatuh. Saat aku melihatnya, sudah terlambat.”
Natsu tak percaya dengan apa yang diucapkan Shino. Karena sebelumnya Shino mengatakan bahwa Satsuki pulang.
Natsu langsung bangkit dan menghampiri Shino. Ia menanyakan keberadaan Satsuki, apa mungkin dirumah sakit. Melihat Shino yang diam, Natsu sadar bahwa Shino pulang sendiri dan meninggalkan Satsuki sendirian. Natsu langsung bergegas mengambil ponselnya hendak menghubungi seseorang. Shino bergegas merebutnya dan memintanya untuk tak menghubungi siapapun. Natsu jelas heran melihat sikap Shino. Ia sadar bahwa Shino masih menyembunyikan sesuatu. Natsu menanyakan apa tidak masalah jika tidak mengatakan kebenarannya pada yang lain. Shino yang tampak kacau, dengan keras mengatakan bahwa jika memberitahu yang lain, hanya akan menambah kekacauan. Natsu masih belum terima dengan tingkah Shino. Shino membentaknya, menyuruhnya diam dan ia pun langsung pergi.
Saat melihat ke bawah, Shino melihat Miki yang tampak gelisah dan terus membisu.
Shino turun dan melihat sekilas ke arah Miki yang terus terdiam. Natsu menatap Shino dengan tajam. Shino terus berlalu dan Natsu langsung mengejarnya. Ia menegaskan, jika Shino tak segera mengatakan yang sebenarnya, maka ia yang akan mengatakannya. Shino melarangnya, ia yang akan mengatakan yang sebenarnya.
Natsu pun menarik Shino. Ia juga meminta semuanya untuk berkumpul dan mendengarkannya. Shino tampak ragu mendnegarnya. Ia menatap Miki sebelum mengatakan yang sebenarnya. Dan akhirnya Shino mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi. Satsuki tidak pulang, melainkan ia jatuh dari tebing dan tidak dapat tertolong.
Mana tercengang mendengarnya. Ia tak menyangka bahwa Shino telah membohongi mereka sebelumnya. Ia juga mengatakan bahwa tindakan Shino yang tak menghubungi orang lain hanya alasan saja. Jika saja Shino melakukannya, mungkin saja Satsuki masih dapat tertolong.
Perhatian mereka langsung teralihkan kepada Miki yang mengalami sesak nafas. Setelah Miki sudah tenang, Mana menanyakan apa Miki juga mengetahui kebenaran itu, karena kemarin Miki pulang bersama Shino. Shino buru-buru menyangkalnya. Natsu menatap Shino dengan curiga, apa masih ada yang disembunyikan Shino. Natsu berfikir apa mungkin Satsuki didorong oleh seseorang dan pelakunya adalah Wataru, karena kemarin Wataru sangat marah kepada Satsuki dan Wataru juga mengejarnya.
Mendengar Natsu yang menuduh Wataru, emosinya kembali memuncak. Jika memang itu alasannya, maka Miki bisa saja pelakunya, karena Miki juga mengejar Satsuki. Bahkan semuanya bisa saja menjadi pelakunya, mereka semua memiliki sebab benci terhadap Satsuki. Semua tercengang mendengar ucapan Mana yang mungkin ada benarnya, bisa jadi diantara mereka lah pelakunya.
Tanpa mereka sadari, Wataru berada tak jauh dari mereka dan mendengar semua ucapan mereka. Dan wajah licik Wataru kembali muncul padanya.
Shino menemui Miki dikamarnya. Ia meminta Miki untuk menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Namun Miki terus menolak. Ia masih butuh waktu, jika diceritakan sekarang hanya akan membuat semakin banyak kekacauan. Shino tak percaya mendengarnya. Bagaimana mungkin mereka terus membiarkan Satsuki seperti ini. ia jadi berfikir bahwa Miki mungkin saja ada hubungannya dengan semua yang terjadi.
Natsu menghampiri Mana yang sedang membersihkan peralatan dapur. Natsu mengatakan bahwa Wataru begitu mencurigakan. Mana justru mengatakan bahwa Natsu lah yang paling mencurigakan. Karena ia yang sangat membenci Satsuki dan melimpahkan semua kesalah pada Wataru. Natsu tercengang saat Mana mengatakan bahwa Miki bisa saja pelakunya, meskipun ia adalah orang yang tidak pernah dicurigai.
~@~@~@~
Natsu beralih menemui Shino. Ia menanyakan keberadaan Satsuki, jika mereka tetap membiarkan Satsuki berada dihutan dan ditemukan orang lain, maka mereka bisa ditangkap dan tak ada jalan keluar.
Shino masih tak mau mengatakan apapun meskipun Natsu memaksanya. Saat Natsu akan melangkah keluar, Shino mulai membuka mulutnya. Mungkin saja pelakunya adalah Miki, karena saat ia menemukan Satsuki, Miki sudah ada disampingnya dan tampak kebingungan.
Natsu tak percaya akan hal itu. Miki tidak mungkin bisa melakukan hal seperti itu. Kemungkinan besar Miki tetap diam karena ingin melindungi seseorang. Natsu jelas langsung mencurigai Wataru.
Miki masih terdiam dikamarnya. Ia memegang ponsel Satsuki yang kini sudah berlumuran darah.
Mana menemui Wataru dan mengatakan bahwa semuanya tidak ada yang percaya dengan mereka (Mana dan Wataru). Semua masih mencurigai Wataru.
Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu. Mana langsung bersembunyi dibalik pintu, dan tentu ia dapat mendnegar semua pembicaraan mereka. Wataru tidak mengijinkan Shino masuk, jadi mereka hanya berasa diluar. Shino menanyakan alasan Wataru mengejar Satsuki, karena semuanya mencurigai Wataru. Namun Wataru tidak mau memberikan penjelasan. Shino pun akhirnya mengatakan bahwa kemungkinan Miki melihat pelakunya, dan apa tidak masalah jika mereka melaporkannya. Wataru tak menjawab dan hanya menatapnya. Shino seolah mengerti dengan tatapan itu, “Baiklah kalau begitu. Tidak masalah jika Miki merasa terluka.”
Miki turun dari tangga dan melihat Rinka duduk diruang tamu. Ia mengajaknya berbicara diluar. Miki ingin membiacaran tentang apa yang terjadi sebelumnya.
Flashback:
Miki terus mengejar Satsuki. Dari kejauhan ia melihat Rinka yang mengikuti Satsuki. Saat akan mengejar mereka, Wataru menghubunginya menanyakan keberadaan Satsuki. Namun saat Miki memintanya untuk tidak menyakiti Satsuki, Wataru langsung menutup telfonnya. Dan sejak itu Miki kehilangan jejak mereka.
Flashback End
Miki menanyakan keberadaan Rinka setelah itu. Tanpa menatap Miki, Rinka menjawab bahwa ia saat itu hanya kebetulan bertemu Satsuki dan langsung pulang setelahnya. Miki merasa tidak yakin dengan ucapan Rinka. Namun ia segera meralatnya, dan mengatakan bahwa ia mempercayai Rinka dan tidak bermaksud mencurigainya. Dan Rinka pun langsung permisi pergi.
Setelah Rinka pergi, Wataru menghampiri Miki dan menanyakan apa Miki mengetahui sesuatu. Miki enggan menjawabnya. Ia beranjak pergi namun Wataru menahannya. Ia sangat mengkhawatirkan Miki. Miki menghempaskan tangan Wataru dan langsung berlari tanpa memperdulikan teriakan Wataru.
Ucapan Shino yang mengatakan bahwa kemungkinan Miki mengetahui pelakunya, terus terngiang dalam benaknya. Ia menatap tas Miki. Sebelum Mana memeriksanya, ia mengunci pintu kamarnya. Mana pun mencari ponsel Satsuki didalam tas Miki dan berhasil menemukannya. Ia begitu terkejut saat mengetahui banyak panggilan dari Wataru di ponsel Satsuki.
Rinka masih terdiam, dan kini ia ada diruang makan. Wataru menghampirinya, “Selingkuh dan tentang pekerjaanmu. Kau adalah pembohong. Bukankah kau kelaur kemarin. Kau bilang kau terus dirumah sepanjang waktu, kan? Apa yang kau lakukan diluar?”
Rinka mengatakan bahwa ia tak melakukan apapun. Natsu melihat Wataru dan Rinka yang tampak mencurigakan. Sedangkan Wataru langsung meninggalkan Rinka dan seolah ia sudah tahu siapa pelakunya.
Rinka langsung menuju ke kamarnya tanpa menghiraukan Natsu yang ada dihadapannya. Natsu mengejarnya dan langsung masuk kedalam kamarnya. Ia menggeledah tas Satsuki berharap menemukan sesuatu. Rinka yang melihat hal itu langsung menghentikannya.
Natsu menanyakan apa Rinka mengetahui sesuatu. Apa Wataru mengancamnya lagi. Rinka menyangkalnya, Wataru tak mengancamnya saat mereka bersama tadi. Natsu mengatakan bahwa ia akan berada disisi Rinka, meskipun ia memiliki sifat tidak bertanggung jawab. Ia meminta Rinka untuk mengatakan padanya jika Rinka dalam masalah.
Mana menemui Wataru yang sedang bersiap melukis. Dengan berurai air mata, Mana meminta Wataru segera meninggalkan tempat itu dan menggambar ditempat lain. Ia berjanji akan selalu melindungi Wataru. Wataru sedikit tersentuh dengan perhatian Mana kepadanya. Dan tanpa sepengetahuan Wataru, Mana menggenggam ponsel Satsuki dengan erat.
Miki mengatur nafasnya. Ia kemudian hendak mengambil ponsel Satsuki. ia begitu terkejut, ternyata ponsel Satsuki sudah tidak ada didalam tasnya.
Rinka diam di dalam kamarnya. Ia kemudian merapikan barang-barang Satsuki dan menemukan buku diary Satsuki.
Seseorang melangkahkan kakinya menuju dapur yang begitu gelap. Ia menatap pisau yang ada disana.
Shino masih berdiam diri. Natsu menghampirinya. Ia menegaskan bahwa mungkin saja pelakunya bukan diantara mereka. Karena didaerag itu ada pelaku pembunuhan berantai. Natsu fikir, mereka memerlukan bantuan orang lain. Ia mengambil ponselnya dan Shino terus berusaha merebutnya. Pertikaian mereka berhenti saat Miki membuka pintu kamar mereka. Didalam kamar Shino dan Natsu, Miki mulai menceritakan apa yabg terjadi, “Sebenarnya, apa yang kau (Shino) lihat kemarin tidak semuanya.”
Flashback:
Miki melihat Satsuki yang tergeletak dan langsung berlari meghampirinya. “Aku berniat menghubungi seseorang. Namun aku melihat ponsel Satsuki tergeletak tak jauh darinya. Aku membuka ponselnya dan melihat ada nama kakakku didaftar panggilannya.” Miki langsung menyembunyikan ponselnya didalam sakunya.
Flashback End
Shino menanyakan keberadaan ponselnya. Miki tidak tahu ponselnya dimana, ia sudah menyimpannya dan sekarang tidak ada. Miki terus menangis, ia tidak dapat berfikir orang lain pelakunya selain kakaknya. Natsu dan Shino memandang Miki dengan sedih. Meskipun begitu, Shino tetap berterima kasih karena Miki sudah mau menceritakan hal itu kepada mereka.
Miki bersama Shino dan Natsu pergi ke kamar Wataru. Awalnya hanya Mana yang membuka pintunya, dan jika ada yang perlu mereka sampaikan, Mana meminta mereka menyampaikan saja padanya.
Wataru muncul dan menyuruh mereka masuk. Natsu langsung menuduh bahwa Wataru lah yang membunuh Satsuki, karena di ponsel Satsuki ada banyak panggilan darinya dan juga saat itu Wataru sangat marah.
Mana menunjukkan ponsel Satsuki yang membuat mereka bertiga terkejut. Ternyata Mana masih bersekongkol dengan Wataru.
Wataru mempersilahkan mereka jika mau melaporkannya, jika menganggap panggilan itu sebagai bukti dan ia tidak akan lari. Ia menambahkan, bahwa akan ada yang ditangkap diantara mereka. Ia menghampiri Shino, “Bukankah itu adalah alasanmu tidak mengatakan kebenarannya dan meninggalkan Satsuki.” (Wataru menuduh Shino lah pelakunya).
Wataru menatap Miki, “Tenanglah Miki, tidak akan ada yang terjadi padaku. Aku tidak bersalah.”
Ucapan Wataru bukannya membuat Miki tenang, namun justru mmebuatnya ketakutan. “Kau bertingkah aneh kemarin.”
Mendengar hal itu, Wataru langsung mencengkaram lengan Miki. Shino dan Natsu berusaha melepaskan cengkeramannya dan kemudian mendorong Wataru menjauh. Wataru tidak terima dan hendak menyerang Shino.
Aksi mereka berhenti karena terdengar suara pecahan dari dapur. Dengan waspada Miki melangkahkan kakinya menuju dapur. Ia menyalakan lampunya dan berteriak melihat darah tergenang dari tangan Rinka. Shini dan Natsu menghampiri Miki. Shino langsung meminta Miki yang ketakutan untuk menjauh. Shino mencari kain dan langsung menutup luka Rinka. Namun kain itu tak bisa menghentikan darah yang terus keluar dari pergelangan tangan Rinka. Shino terus memanggil Rinka, namun Rinka tetap tak sadarkan diri. Semuanya cemas melihat keadaan Rinka, termasuk juga Mana.
Bersambung ke Episode 10-End
Komentar:
No Comment...