<--Sebelumnya
Se Na pergi ke rumah Hyun Wook dengan memakai kepala anjingnya lagi. Kali bukan Hyun Wook yang melepaskannya, melainkan Se Na sendiri yang melepaskannya dan kemudian duduk disamping Hyun Wook. Ia meminta Hyun Wook tak menangis lagi dan mengusap air matanya.
Hyun Wook menatap Se Na dan meraihnya dalam pelukannya. “Aku sangat merindukanmu. Rasanya aku hampir gila karena merindukanmu.”
Se Na menenangkan Hyun Wook. Ia menyentuh pipi Hyun Wook dan melihat raut wajah Hyun Wook yang pucat. Ia menyuruh Hyun Wook masuk dan istirahat.
Se Na membuatkan minuman hangat untuk Hyun Wook dan berbicara sesuka hatinya. Sementara Hyun Wook hanya terus menatapnya.
Se Na mengantarkan Hyun Wook ke kamarnya dan menyuruhnya tidur. Ia akan pulang setelah Hyun Wook tertidur.
Setelah beberapa saat, Se Na keluar dari rumah Hyun Wook dan tampak sedih. Hyun Wook terbangun dari tidurnya dan tak melihat keberadaan Se Na disana.
Se Na pergi ke makam kakaknya, “Kau sudah bertemu dengan Dal Bong. Bermainlah dengan dia sepuasnya.” Air mata Se Na mulai mengalir, “Oennie, maaf. Aku menyukai ahjussi. Aku tidak bisa melupakannya. Kau mengerti, kan? Tidak apa-apa, kan? Oennie, maafkan aku.”
Se Na yang sedang dalam perjalanan, langsung berusaha tersenyum saat Hyun Wook menghubunginya. Ia menanyakan keadaan Hyun Wook dan berpesan supaya Hyun Wook sarapan sebelum pergi. Ia mengatakan bahwa ia tak bisa bertemu dengan Hyun Wook karena masih ada tempat yang harus ia kunjungi.
Tae Min begitu senang saat mengetahui skandal yang menimpa Shi Woo tak berdampak buruk, namun justru memunculkan dampak yang positif. Hyun Wook meminta Tae Min tak membicarakan tentang Se Na, meskipun itu akan menjadikan karir Se Na sebagai penulis akan cemerlang. Ia meminta semuanya untuk fokus saja pada hubungan Shi Woo dan Se Na agar tidak menimbulkan masalah.
Shi Woo sedang mengganti sepatunya, jadwalnya sekarang semakin padat hingga ia tidak ada waktu untuk istirahat.
Hyun Wook menghubungi Se Na, “Kau sudah gila ya? Mengapa kau tak pergi menemuiku saat aku tidak bisa menemuimu?”
Se Na mengajak Shi Woo bertemu karena ada sesuatu yang ingin ia bicarakan. Shi Woo seakan tahu apa yang ingin Se Na bicarakan. ia kemudian mengalihkan pembicaraannya, “Hari-hariku menjadi bahagia seperti saat ini karena dirimu. Tetaplah seperti ini disampingku. Aku akan pergi menemuimu saat ada waktu banyak.” Shi Woo kemudian menutuo telponnya dan tampak kecewa.
Sung Jin dan Hae Yoon menjega Hyun Wook yang akan pulang. Sung Jin mengajak Hyun Wook untuk bersenang-senang bersama dirumahnya bersama Hae Yoon juga. Karena Hyun Wook akan terus larut dalam kesedihan karena Dal Bong jika ia tetap berada di rumah. Namun Hyun Wook menolaknya, karena ia ingin pergi ke suatu tempat.
Hyun Wook sudah ada didepan rumah Se Na. Ia menghubungi Se Na dan mengajaknya bertemu. Se Na mengatakan bahwa ia ada didepan rumah Hyun Wook. Hyun Wook meminta Se Na untuk tetap berada disana dan ia segera bergegas.
Setelah Hyun Wook mengakhiri panggilannya, Se Na segera berlari dari rumah Hyun Wook. Mereka berdua pada akhirnya bertemu diatas jembatan.
Hyun Wook berjalan menghampiri Se Na, “Apakah kita... kita memulainya lagi dari awal? Aku.. tidak bisa melupakanmu.” Hyun Wook langsung memeluk Se Na saat tahu Se Na juga memiliki perasaan yang sama. Dan mereka pun berpelukan dengan erat.
Hyun Wook mengantarkan Se Na pulang dan menyuruhnya masuk. Namun Se Na menolaknya, ia ingin Hyun Wook pulang duluan karena ia ingin melihatnya pergi.
Dan pada akhirnya mereka jalan-jalan berdua. Pergi membeli roti dan ujung-ujungnya kembali Se Na yang membayar.
Pergi membeli makanan di pinggir jalan. Se Na yang ingin bersikap romantis dnegan menyuapi Hyun Wook, justru menjatuhkan makannanya dan mengotori baju Hyun Wook.
Kemudian Se Na membelikan boneka anjing untuk Hyun Wook dan menyuruhnya memberi nama Dal Bong.
Se Na menganatarkan Hyun Wook pulang. Ia berpesan supaya mengajak Dal Bong berbicara saat ia sedih, meskpun Dal Bong tak dapat berbicara. Ia mengecup pipi Hyun Wook sebelum meninggalkan Hyun Wook.
Hyun Wook meletakkan bonekan Dal Bong disampingnya, “Aku senang karena kau berada disini.”
Se Na memberi uang kepada Joo Hong dan Gong Chan. Mereka berdua berebut amplop, dan pada akhirnya Joo Hong yang menang, karena selama ini ia yang membayari semuanya.
Se Na mengatakan bahwa ia tidak ingin meninggalkan tempat tersebut, dan karena itulah ia membayar. Gong Chan menilai Se Na yang plin plan dan kerap berbohong, karena sudah berulang kali Se Na mengatakan akan pindah namun pada kenyataannya tidak pernah terjadi.
Berbeda dengan Joo Hong, ia begitu senang saat tahu Se Na sudah berbaikan dengan Hyun Wook. Namun Gong Chan bingung bagaimana dengan Shi Woo nantinya. Se Na terdiam mendengar ucapan Gong Chan.
Keesokan harinya Se Na mendapat kiriman paket yang ternyata isinya adalah DVD album Shi Woo.
Se Na mendatangi tempat Shi Woo. Shi Woo sudah bersiap menyambut kedatangannya. Se Na menyerahkan DVD Shi Woo kepada Shi Woo. “Temanku menyukai lagumu. Dari Cina hingga ke seluruh dunia.”
Shi Woo tersenyum mendengar pujian Se Na, “Kau jujur sekali.” Shi Woo kemudian duduk dan menanyakan apa yang ingin Se Na bicarakan.
Se Na berbicara dengan hati-hati, “Ini tentang... Pengakuan. Maaf, aku tidak bisa menerima perasaanmu. Kau memang orang yang baik. Tapi... Kita tidak bisa menjadi lebih dari teman.”
Shi Woo mencoba tersenyum, “Aku tak mau berteman denganmu.”
Se Na tetap bersikukuh, “Jawabanku tidak akan pernah berubah.”
Shi Woo tampak kecewa, “Kau kejam sekali. Apa yang terjadi beberapa hari ini. Apa kau... baikan dengan Presdir Wook?”
Shi Woo beranjak dari duudknya dan membelakangi Se Na, “Aku senang kau menghubungiku lebih dulu. Namun perbicaraan hari ini kurasa cukup sekian. Pergilah.”
Se Na beranjak. Saat sampai didepan pintu, ia menoleh kearah Shi Woo yang masih tetap membelakanginya. Setelah Se Na pergi, Shi Woo menunduk dan memejamkan matanya, menahan kesedihan karena penolakan Se Na.
Semua Tim senang karena Ketua Jang Go Shin tidak jadi menarik investasinya. Tae Min mengatakan bahwa Jae Young sekarang ini pasti sangat kebingungan untuk mencari investasi. Ia juga memberitahukan bahwa Jae Young juga akan mengeluarkan Girl Band dihari yang sama dengan debut Fiestar.
Hae Yoon mengusulkan untuk menunda jadwal. Namun Hyun Wook melaranya dan meminta meluncurkan mereka sesuai jadwal, karena mereka sudah siap untuk itu. Semua Tim menyambutnya dengan semangat.
Se Na sedang membuat lagi. Tiba-tiba PD Kim dari Sweet Entertainment menghubunginya dan menawarinya kerja sama untuk menuliskan lagu untuk penyanyinya di akhir tahun.
Setelah itu, Se Na menghubunginya dan memberitahukan penawaran itu kepada Hyun Wook. Ia menanyakan kapan Hyun Wook selesai bekerja, karena ia sangaty merindukan Hyun Wook. Hyun Wook hanya tersenyum mendengar ucapan Se Na yang mengatakan bahwa ia lebih suka dengan Hyun Wook yang pengangguran seperti dulu.
Hae Yoon memberitahukan keberhasilan Hyun Wook dalam mengelola ANA. Presdir. Lee tentu tahu apa yang terjadi, dan Hae Yoon pasti juga sudah sangat membantu. Presdir Lee mengajak Hae Yoon makan malam bersama, 4 orang. Namun Hae Yoon menolaknya, ia tak ingin hubungannya dengan Hyun Wook kembali memburuk.
Presdir Lee menanyakan apa hubungan Hae Yoon dan Hyun Wook tak berjalan baik.
Meskipun Hae Yoon sudah mencintainya Hyun Wook selama 12 tahun, namun ia tak mempermasalahkan jika Hyun Wook tak membalas perasaannya, baginya, Hyun Wook berada disampingnya sudah cukup. “Ia tampak lebih baik sekarang meskipun Dal Bong sudah meninggal.”
Hae Yoon terkejut saat tahu ternyata Presdir Lee tidak mengetahui tentang Dal Bong.
Se Na pergi ke ruamh Hyun Wook membawa beberapa bahan makanan. Hyun Wook menyuruh Se Na tetap fokus pada penulisan lagunya, sementara ia yang akan memasak.
Dan pada akhirnya mereka memasak bersama, dengan Hyun Wook sebagai tutor. Se Na mencoba mengajak Hyun Wook bercanda dengan memberi tepung pada pipi Hyun Wook, namun Hyun Wook merasa hal tersebut terlalu kekanak-kanakan.
Kegiatan mereka terganggu karena adanya bel pintu. Dan ternyata orang itu adalah Presdir Lee. Hyun Wook menyuruh Se Na pulang, namun Presdir Lee mengatakan tak apa, karena ia hanya akan sebentar disana. Ia sudah tahu mengenai Dal Bong, namun menurutnya Hyun Wook baik-baik saja.
Dan akhirnya mereka duduk bertiga. Presdir Lee yang dulunya hanya tahu bahwa Se Na adalah Petsister Dal Bong, kini ia tahu bahwa Se Na adalah Penulis lagu Shi Woo. Ia memuji bakat Se Na dan menyarankan mereka (Hyun Wook dan Se Na) untuk bekerja sama. Ia mengatakan bahwa Hyun Wook dulunya adalah seorang penulis yang hebat. Dan Presdir Lee pun langsung pamit pergi.
Setelah kepergian Presdir Lee, Hyun Wook menanyakan apa Se Na gugup. Se Na menyangkalnya, “Tampaknya ia adalah orang yang baik sepertimu.”
Hae Yoon menghampiri Shi Woo yang sedang melamun di ruang musik. Ia mengatakan jadwal tur Shi Woo kelaur negeri. Dengan lesu, Shi Woo mengatakan bahwa kini popularitasnya telah kembali. Ia juga memberitahu Hae Yoon alasan mengapa ia melamun, “Karena seseorang.”
Hae Yoon langsung tahu bahwa yang dimaksud adalah Se Na, “Bukankah sekarang Se Na adalah pacarmu.”
Meskipun begitu, itu tak membahagiakannya, karena Se Na masih menyukai Hyun Wook. Shi Woo akhirnya tahu bahwa Hae Yoon juga menyukai Hyun Wook. Ia semakin penasaran apa hebatnya Hyun Wook. Dari tampang, ia lah yang lebih tampan daripada Hyun Wook. “Bukankah seorang wanita suka jika terus dikejar-kejar? Apalagi oleh orang sepertiku.”
Hae Yoon menyangkalnya, “Aku yang sekeren ini saja tidak dilirik olehnya.” Hae Yoon menyuruh Shi Woo untuk melupakan Se Na. Namun Shi Woo tak mau menyerah begitu saja, “Presdir Lee selalu bilang padaku. Jangan mudah menyerah.”
Dan Shi Woo masih terus berjuang untuk perasaannya. Ia mengedit fotonya dari beberapa artikel dan kemudian menggabungkannya untuk dikirimkannya kepada Se Na. Setelah itu ia menghubungi Se Na dan akan mentraktirnya sebagai rasa terima kasihnya.
Se Na datang ke tempat Shi Woo. Ia tak menyangka jika pada akhirnya ia hanya disuguhi ramen bukannya makanan mahal. Shi Woo mengatakan bahwa itu adalah ramen yang dibuatnya dengan kasih sayang. Se Na tak mempercayai hal itu, “Bukan kau, tapi perusahaan ramen.”
Setelah memakannya Se Na terdiam. Shi Woo melihat ekspresi Se Na, “Aku tak akan menghapus perasaanku. Kalian tidak akan bisa hidup bahagia.”
Shi Woo memberitahukan alasannya kepada Se Na, “Cinta adalah saat kau bisa tertawa bersama. Tapi, saat kau bersamanya, Aku merasa kau sedang tertekan. Ini hanya feelingku saja.”
Tae Min memberitahu Hyun Wook bahwa Jae Young sedang mencari investor dan sepertinya ia akan melakuakn hal buruk dengan tur Shi Woo kali ini. Ia menyuruh Hyun Wook mendesak Jae Young disaat yang seperti ini. Hyun Wook menolaknya, ia memilih bersaing dengan adil. Tae Min pergi dengan kesal, “Kau berbeda dengan Presdir Lee. Ahh.. mengapa aku sulit sekali mengenal seseorang.”
Setelah kepergian Tae Min, Hyun Wook menayakan apa menurut Hae Yoon, Jae Young berbahaya? Hae Yoon menyangkalnya, ia justru kasihan padanya. Dulunya mereka berteman baik, namun pada akhirnya justru seperti sekarang ini.
Hae Yoon lalu menaglihkan pembicaraannya karena sadar ia telah salah bicara. Ia kemudian menanyakan apa Hyun Wook sudah baikan dnegan Se Na, “Kalian tetap melanjutkannya meskipun kalian akan menjadi sorotan.”
Jae Young mengajak Presdir Lee bertemu. Ia ingin meminta bantuan Presdir Lee untuk membantu kesulitannya dengan menggunakan Shi Woo. Presdir Lee tentu tak mengabulkan permintaan Jae Young, “Sebenarnya aku tahu sedikit masa lalumu. Aku tidak akan bermain kotor karena Hyun Wook melarangku. Namun jika kau macam-macam, aku tidak akan segan-segan melakukannya.”
Jae Young menjawab dengan sinis, “Apa kau tahu Hyun Wook sekarang dekat dengan siapa?” Ekspresi Presdir Lee menunjukkan bahwa ia belum tahu tentang kebenaran itu.
Bersambung ke Part 2-->