Sinopsis by Hime
Picture by ChusNiAnTi
Jodha :’aku tak memberitahumu tentang anak kita karena aku ingin melaksanakan tugasku sebagai istri mu. sebagai istrimu, aku berhak menyembunyikan kabar ini. aku melakukan apa yg menurutku benar, aku tak memberitahumu agar kau tak berubah pikiran untuk bertempur melawan adikmu. jika kau tahu aku mengandung anakmu, maka kau akan menghentikan perang itu. sebagai wanita rajput, aku ingin menjadi kekuatan mu, aku tidak ingin membuatmu lemah. aku berasal dari budaya di mana wanita rela berkorban demi suaminya. wanita rajput lebih mementingkan kepentingan suaminya. prioritasku adalah kerajaan ini, itu sebab nya aku tak memberitahu mu. aku ingin anak kita menjadi anak yg kuat untuk melindungi keluarga ini, aku tidak ingin dia menjadi orang yg suka lari dari masalah. aku senang dia sudah mendapat pelajaran pertamanya bahkan sebelum dia lahir. anak kita akan belajar menjadi pemberani dan melaksanakan kewajibannya. aku ingin anak kita rela mengorbankan nyawanya untuk orang yg di cintainya.”
kekesalannya sedikit mereda, dengan lembut jodha berrkata :” tabib memberitahu kehamilan ku sebelum kita pergi berperang. bagaimana aku bisa menghentikan mu berperang untuk melindungi kerajaan ini dengan memberitahu mu tentang kabar ini? aku ingin memberitahu mu saat perang sudah berakhir, namun aku tidak pernah mendapatkan kesempatan”
jalal kesal :” ratu jodha, kau fikir aku pengecut? kau fikir aku akan menghentikan perang karena kabar itu? apa kau tidak mempercayaiku?”
jodha :” aku mempercayaimu, Yang Mulia. tapi aku takut ketetapan hatimu akan melemah setelah aku memberitahumu kabar ini. anak ini memberikanku keberanian serta kebahagian karena akan menjadi seorang ibu. aku ingi memberitahu mu soal anak ini di ruang dewan istana. tapi Nigaar dattang ke istana saat aku hendak memberitahu mu. dan hari ini, sebelum aku memberitahu mu”
jalal terharu mendengar penjelasan jodha, ia menempelkan kening mereka.
jalal :” aku tidak marah pada mu, aku sangat mengkhawatirkan mu, aku mengkhawatirkan anak kita. bagaimana jika terjadi sesuatu pada mu?” jalal memeluk jodha dengan erat.
di Kabul, mahachucak dan abu mali sedang menonton pawang melatih khaibar, ia membawa kain yg berisi darah, lalu menyuruh khaibar menciumnya. pawang menyuruh khaibar membunuh oang yg darahnya ada di kain. khaibar melakukannya. mahachucak tepuk tangan melihat pertunjukan tsb. ia menyuruh pawang membawa khaibar dan pasukan untuk menyerang jalal di agra. pawang memberitahu mahachuchak jika mereka belum memiliki darah jalal, namun abu mali menjawab mereka sudah memilikinya.
di agra, jalal begitu senang. ia mengumpulkan semua orang. jalal berkata :” aku mengumpulkan kalian semua untuk memberitahukan kabar gembira. akhirnya impian ku menjadi kenyataan, aku sudah sangat lama menunggu hal ini” hamida tersenyum bahagia
jalal menatap jodha dengan penuh cinta, ia berkata :” ratu jodha memberiku alasan untuk lebih mencintainya lagi’ jalal menggenggam tangan jodha, tangan nya yg 1 lagi di letakkan di pundak jodha, jalal mengumumkan :” dengan senang hati aku beritahukan pada kalian, ratu jodha sedang mengandung. ia akan segera melahirkan pewaris keraaan.” semua orang yg mendengarnya menjadi sangat gembira. hanya maham yg tidak suka dengan kabar ini, namun dia pura-pura ikut bahagia.
hamida memanjatkan doa syukur nya :” Ya Allah, terimakasih sudah memberikan kebahagiaan ini, kau telah mengabulkan doa ku.” hamida mengecup kening jodha, ia melepas kalung yg di pakainya lalu memakaikannya di leher jodha. selanjutnya, salima yg memeluknya, :” ratu jodha, aku turut berbahagia, selamat” jodha mengangguk
jalal dengan wajah berseri-seri mengumumkan akan diadakan perayaan untuk menyambut peristiwa yg membahagiakan ini. “ perayaan akan di langsungkan selama seminggu penuh, aku ingin kalian menyiapkannya” maham tidak suka mendengarnya.
jalal menatap jodha :’ ratu jodha, kau telah memberi ku hadiah terbaik dalam hidupku, sebagai balasannya aku akan memberikan sesuatu yg tidak terlupakan.”
narator :
“saat persiapan perayaan di mulai, pasukan ratu machucak perrgi menuju Agra. bersama Khaibar dan penjaganya, tujuan khaibar adalah membunuh jalal.”
khaibar di bawa dalam sebuah kandang besar dengan tubuh di rantai. pawang nya menyemangati pasukan untuk membunuh musuh.
di agra, semua orang begitu gembira mendengar kehamilan jodha, gulbadan dan jiji anga memeluk jodha dan mengucapkan selamt. hanya maham yg tidak berbahagia, dalam hatinya, ia berfikir :” ini tidak benar! bagaimana ini bisa terjadi? putri rajput sebentar lagi akan menjadi ratu paling penting. ini tidak mungkin!” maham memperhatikan para ratu yg memberi ucapan selamat pada jodha.
pasukan mahcucak terus berjalan menuju agra
di kamarnya, jodha ingin membuat kalung bunga tapi moti melarangnya, ia mengambil alih pekerjaan jodha. zakira yg baru datang, jg menyuruh jodha istirahat. zakira mengelilingi kamar dengan asap . jodha menolak membiarkan moti melakukannya, ia ngambek karena tidak boleh melakukan apappun. moti beralasan ia takut pd sang raja, raja pasti akan marah jika melihat jodha bekerrja. moti terus berusaha merampas keranjang bunga, namun jodha berkeras.
jalal berjalan masuk, :’ percuma saja kau membujuknya, moti. kau tahu dia keras kepala. dia akan melakukan apa yg menurutnya benar, meskipun menyakiti orang yg menyayanginya”
jodha merasa kesindir, ia meletakkan keranjang bunganya, jodha cemberut, ia merajuk:” baik. aku tidak akan melakukan apapun, berhentilah mencelaku”
jalal menatap jodha, jodha ngambek, ia lalu duduk di tempat tidur, jalal duduk di sebelah jodha, :” jangan marah, aku hanya menggoda mu, aku tidak bermaksud membuatmu kesal” jodha tersenyum manja.
jalal :” aku bersyukur pada Tuhan, karena telah menjadikan ku seorang ayah.”
mungkin karena risih melihat kemesraan raja dan ratu nya, yg terus saling pandang penuh senyuman, moti meminta ijin pergi. sebelum moti pergi, jalal bertanya “ moti, aku ingin kau merawat ratu jodha, apa kau sudah mengikuti petunjuk tabib? “
moti menjawab :” iya, Yang Mulia”
jalal :” kau yg bertanggung jawab jika terjadi sesuatu pada ratu jodha.’
moti mengangguk, ia mengambil keranjang bunga lalu pegi.
jalal dan jodha yg di tinggalkan berdua, menatap satu sama lain dengan mesra. hamida yg baru datang bertanya :” bagaimana keadaan mu ratu jodha?”
jodha dan jalal berdiri:” salam, ibu”
hamida :’ duduklah, aku ingin memberi mu sesuatu.”
jodha melihat pelayan hamida, ia bertanya :” apa itu?’
hamida mengambilnya :” ini obat buatan sendiri, teman ku membuatkannya saat aku hamil dulu, wanita biasanya serring pusing saat mengalami fase ini. bubuk mangga iniakan mengurangi kegelisahan mu.”
jalal senang melihat perhatian ibu nya pada jodha.
hamida :’ kau mungkin tidak akan menyukai rasanya, tapi aku belajar sesuatu dari mu. niat mulia lebih berharga nilainya di banding hadiah itu sendiri.”
jodha menerimanya, :’ terima kasih, ibu” hamida memeluk jodha penuh kasih.
hamida :” aku pergi dulu, aku harus membuat persiapan, aku jg harus mengundang keluarga mu di amer.
setelah hamida pergi, jalal kembali duduk di ranjang, ia bertanya :’ ratu jodha, bagaimmana kau melakukannya?” jodha tidak mengerti maksud jalal, ia mengambil bubuk mangga, lalu bertanya apa maksud ucapan jalal.
jalal memperjelas pertanyaan nya, :’ mengapa kau selalu di sayang meski kau keras kepala?”
jodha meletakkan manisan mangga nya, ia duduk di sebelah jalal. “itu karena aku tidak terlalu keras kepala di bandingkan orang yg ada di istana ini, “
jalal :’ apa maksud mu?”
jodha :” artinya, kau lebih keras kepala di bandingkan dengan ku, “
jalal terrsenyum :” jika kita keras kepala, bayangkan betapa keras kepala nya anak kita nanti”
jodha :’ anak ini memiliki hati yg baik, aku yakin dia akan mirip dengan ku.” jodha tersenyum menggoda jalal
jalal menjawab :’ itulah yg ku ingin kan, jika kau melahirkan anak perempuan, aku ingin dia cantik, baik hati dan pemberani seperti mu”
jodha membalas :’ jika anak ini laki-laki, aku ingin dia menjadi raja yg adil dan pemberrani, sama seperrti mu.
di kamar nigaar (shenaz), gulbadan sedang menceritakan tentang ratu chand ke pada nigaar. nigaar begitu terharu mendengar kisah tentang ibu nya. maham ingin masuk, langsung berrhenti begitu melihat nigaar tidak sendirian, dia jengkel, dalam hatinya ia berkata :” mengapa semuanya tidak sesuai dengan keinginan ku? setiap kali aku ingin berbicara dengan nigaar, selalu ada orang di dekatnya
nigaar berterimakasih karena gulbadan mau berrcerita tentang ibunya, ia jadi tahu apa yg di sukai dan tidak di sukai ibunya. dengan sedih nigar memberitahu gulbadan jika saat terakhir kali ia menemukan ibunya, dia sangat mengenaskan. gulbadan menghibur nigar, meyakinkannya jika jalal akan segera menemukan ratu chand. maham yg menguping ketakutan ia tidak ingin jalal menemukan ratu chand, terutama ia ingin berbicara berdua dengan nigar,, maham takut jk nigar akan menceritakan peran nya pada jalal. penjaga datang emberitahu jika nigar dan gulbadan di tunggu di ruang sidang. maham semakin ketakutan.
di kemah machucak, machuchak menyuruh pawang khaibar segera bersiap menyerang jalal, pawang menjawab jika ia sudah siap, ia hanya membutuhkan darah jalal untuk melengkapi. saat itu abu mali masuk, pelayan machucak membawakan pakaian jalal saat di tawan abu mali dulu. machuchak memuji abu mali.
di ruang sidang dewan istana agra, jalal duduk di singgasana nya, ia berkata :” Nigar, aku sedang berusaha mencari ratu chand. petunjuk sekecil apapun akan membantu. kapan dan dimana kau melihat ratu chand untuk terakhir kali? setelah kau pergi, penjaga mencari ke semua tempat, tapi tidak ada petunjuk yg mengarah padanya” maham dan adham gelisah, mereka saling pandang
Nigar menjawab :” ini terjadi pada malam perayaan pernikahan mu dengan ratu jodha. kau akan membagikan makanan pada para tahanan. aku bersembunyi di dalam tong, dan tong itu di bawa ke tempat ibu ku di sembunyikan. aku sangat marah setelah melihatnya, pikiran ibu ku sudah tidak waras karena penderitaan yg di alaminya. dia bahkan tak bisa mengenaliku” nigaar menangis mengingat ibu nya.
jalal menenangkan nigar, jalal berjanji menemukan ratu chand dan menghukum orang yg sudah melakukan ini pada nya.
jalal bertanya :” aku ingin tahu siapa orang yg memberitahu mu jika aku menawan ratu chand?”
maham dan adham mulai ketakutan.
Nigar menjawab :” aku tahu kalau almarhum raja humayun meninggalkan pesan dan harta karun untukku. aku di beritahu kalau kau tidak mau berbagi harta dan tahta ini dengan siapapun”
jalal :” siapa yg mengatakan ini padamu?”
nigar :” orang yg dulu pernah dekat dengan mu.”
jalal berteriak :” Nigar, katakan siapa orang yg telah mengatakan kalau aku menawan ibu mu?”
maham membelalakkan matanya karena ketakutan. dalam hati nya :” Ya Allah, ini yg aku takutkan, rahasia ku akan terkuak. maham berrgeser menjauhi jalal. Nigar menunjuk Maham anga, jalal dan maham sama-sama terkejut. hamida berdiri karena terkejut, salima dan jodha terkejut karena tidak menyangka.
maham anga ingin kabur, namun athgah dan beberapa menteri menghadang nya. Athgah :” kau tidak akan bisa kabur, maham anga” maham sudah terpojok
Jalal murka, ia berdiri :’ aku menganggapmu sebagai ibu ku! kau yg paling kusayang dan kuhormati, namun kau selalu menyakiti ku. kau telah membunuh Bhairam Khan, kau menjebak Ratu Jodha, dan kali ini aku tak memberimu kesempatan. hukuman mati pu tak akan cukup untuk mu.”
jalal berteriak :” Athgah khan, tahan dia. biarkan dia membusuk di penjara selama nya!”
adham dan maham shock mendengar hukuman jalal.
Maham berlutut di kaki Jalal, ia menangis memohon pengampunan :” tidak, kumohon ampuni aku Yang mulia, kumohon jangan lakukan ini. aku adalah pengasuh mu, kau tahu aku lebih menyayangi mu di banding Adham Khan.”
Jalal menolak :” tapi kau selalu menyakiti perasaanku. aku malu pernah menganggap mu sebagai ibu ku.”
Adham berteriak :” ibu! jangan memohon pada nya, dia telah melupakan pengorbanan yg telah ibu lakukan. hari ini aku tidak akan mengampuni nya”
Adham menghunus pedangnya, namun para menteri dan penjaga mengepungnya.
Sinopsis Episode yang lain >klik disini<