Apakah Cinta Jika Hanya Terluka Bag. 9



 
Versi asli Bag. 23 - 25
By: Viona Fitri

Jalal langsung masuk dan mengunci pintu rumah. "Hey.... Kau seperti nya lebih menyayangi buku mu itu." kata Jalal kesal.

Jalal duduk di sofa ruang tamu lalu meletakkan tas nya di atas meja. "Jodha kau tidak ingin membantu melepas sepatu dan Jas ku?"

"Jalal, kau itu sudah besar, kenapa masih meminta tolong seseorang untuk melepas sepatu dan Jas mu. Ku rasa anak TK lebih hebat dari mu. Mereka sudah bisa memasang dan melepas sepatu dan baju mereka masing-masing."

"Jodha, kenapa kau selalu saja membanding banding kan diri ku dengan anak TK? Tentu saja aku lebih hebat dari mereka."

"Benarkah? Kalau begitu kau tidak boleh makan belemotan lagi." Jodha menghampiri Jalal dan duduk di sebelah nya.

"Jalal, kau membeli novel ini dimana? Aku pernah mencari-cari nya tadi tidak pernah menemukan nya juga"

"Aku baru saja pulang kerja, bukan nya menanyakan keadaan ku malah menanyakan tempat aku membeli novel itu. Aku tidak tau!" kata Jalal dengan wajah kesal.

"Bagaimana kau tidak tau, kau yang membeli nya kan?"

"Iya...... Apakah kau benar-benar ingin tau dimana aku membeli novel itu?" Tanya Jalal yang langsung dibalas anggukan oleh Jodha dgn cepat.

"Aku membelinya di......" Jalal menggantung kata-kata nya dan memperhatikan perubahan ekspresi Jodha yg mendadak membelalak kan mata nya menunggu kata-kata Jalal lengkap.

Jalal malah tidak melanjutkan kata-kata nya dan berjalan menuju kamar. Setelah selesai mandi dan kemudian makan malam bersama Jodha selesai, Jalal kembali ke kamar nya sambil membaringkan tubuh nya terlebih dulu tanpa menunggu kedatangan Jodha.

Jalal benar-benar kesal pada Jodha karna mengabaikan nya dan lebih mementingkan novel baru nya itu. Terdengar suara pintu kamar Jalal terbuka, Jodha masuk dan melihat Jalal sudah tertidur lebih dulu. Padahal Jalal hanya pura-pura tidur karna masih kesal dgn Jodha.

Jodha meletakkan Novel nya di atas meja dan berjalan ke arah sisi tempat tidur Jalal. "Tidak mungkin Jalal sudah tidur jam segini, biasa nya dia akan tidur jam 12 malam, apa mungkin dia masih marah pada ku karna pertanyaan ku tadi tentang novel itu. Sedari tadi dia tidak berbicara pada ku dan menghindar terus dari ku."

"Jalal apa kau benar-benar tidur? Atau kau hanya berpura-pura tidur karna kau masih marah pada ku. Sejak makan malam tadi kau tidak bicara sama sekali pada ku." kata Jodha sambil membuka mata Jalal yang tengah terpejam.

Jalal langsung beringsut bangun dari tidur pura-pura dan menatap marah ke arah Jodha. "Apa kau tidak tau Jodha kalau sedang tertidur pulas tadi, kenapa membangun kan ku. Sudah tau aku kesal pada mu, tapi kau menambah ku semakin kesal lagi pada mu."

Jodha malah tersenyum gak jelas ke arah Jalal. "Benarkah tadi kau sudah tidur? Kau memang benar kau sudah tidur, kenapa kau tau aku berkata seperti itu padamu? Kau hanya membohongi ku saja kan?"

"Tidak, aku tidak berbohong pada mu. Itu lah perbedaan antara tidur mu dan tidur ku. Mungkin setelah kau tidur pendengaran mu tidak akan mendengarkan bunyi apa pun lagi. Tapi kalau aku tertidur, telinga ku ini masih bisa menangkap bunyi dan mendengar setiap kejadian yang terjadi."

"Jalal, kau sudah membohongi ku lagi. Aku tidak akan tertipu oleh mu lagi."

Tiba-tiba Handphone Jodha berdering Jodha mengambil handphone dan menatap layar ponsel yang bertuliskan Surya. Jodha lalu masuk ke kamar mandi dan mengangkat telepon dari Surya.

"Halo Surya ada apa? Ini sudah sangat larut dan waktu nya untuk beristirahat. Tolong matikan telepon mu karena aku juga akan segera tidur." kata Jodha pada Surya di ponsel nya.

"Jodha aku hanya ingin mengatakan ini pada mu. Bahwa 2 minggu lagi aku akan kembali ke India dan aku juga akan datang menemui mu. Aku tidak perduli kalaupun suami mu marah nanti." kata Surya degn santai. Sementara Jodha merasa was-was dgn kehadiran nya Jodha ke Agra. Jalal pasti akan marah besar pada nya kalau sampai Jalal mengetahui tentang hal ini.

"Surya, bukankah sudah ku katakan pada mu jangan datang lagi dalam hidup ku, aku tidak ingin suami ku marah pada ku lagi. Rumah tangga kami sudah mulai membaik sekarang, Jadi aku mohon jgn kau datang lagi ke dalam hidup ku." Jodha lalu memutus pembicaraan dengan Surya dan kembali lagi ke kamar nya.

"Siapa yg menelepon mu tadi?" tanya Jalal penuh selidik. Jodha terdiam beberapa saat untuk memikirkan jawaban apa yg tepat untuk menjawab pertanyaan dari Jalal.

"Kenapa kau terdiam? Apa dia kekasih lama mu itu lagi? Ingat Jodha sekarang kau ini sudah menikah dan mempunyai seorang suami, tak bisa kah kau menjaga hati mu hanya untuk suami mu bukan untuk pria lain di luar sana. Aku tidak peduli siapun itu, yg jelas kau tidak boleh mempunyai hubungan apapun dgn pria selain suami mu."

"Tadi Shivany menelepon ku Jalal, dia bilang dia sangat merindukan ku. Dia ingin segera menemui ku, tapi jadwal kuliah nya sangat padat." Jawab Jodha berbohong.

~~~~~~~~~~o0o~~~~~~~~~~
--NEXT—


Apakah Cinta Jika Hanya Terluka Bag. 9

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan Anda. Setelah baca jangan pelit comment ya...

Mohon tidak melakukan Copy Paste isi Blog ini dalam bentuk maupun alasan apapun. Tolong hargai kerja keras penulis.

Terima Kasih.