<--Sebelumnya
Gil Dong dan Dong Ha hanya menatap kepergian Bom Yi. Dong Ha mengaku bahwa ia tak merasa kecewa jika Bom Yi bersama Dong Wook. Namun Gil Dong yang merasa kecewa, “Kau tidak pernah mendekti laut setelah istrimu meninggal. Namun kau rela melompat kelaut demi dirinya dihari peringatan istrimu meninggal. Itu takdir.”
Insomnia Dong Ha kambuh, dan ia mengatasinya dengan minum minuman beralkohol.
Dong Ha kembali bermimpi. Ia begitu gelisah mendapatkan mimpi itu. Soo Jung membelai rambut Dong Ha yang sedang menangis di tangga rumah sakit. Saat Dong Ha mendongak, wajah Bom Yi lah yang ia lihat.
Dong Ha terbangun karena terkejut. Poo Reum mengomel karena ayahnya minum lagi. Poo Reum begitu sedih karena Bom Yi justru akan menikah dengan pamannya. Dong Ha meminta Poo Reum berhenti bermimpi, ia pun sudah ada wanita yang akan ia kencani. Poo Reum bertambah sedih, karena jika ayahnya bersama wanita lain, maka semua benar-benar berakhir. Dengan senyumnya, Ba Da mengatakan bahwa Mimpi adalah kebalikan dari realita.
Bom Yi sudah ada ditempat teater yang diminta Dong Wook. Disana tidak ada seorang pun yang hendak menontonnya. Ia menghubungi Dong Wook dan menanyakan keberadaanya karena takut filmnya akan segera dimulai. Dong Wook yang sedari tadi melihatnya bersama seorang petugas wanita dari lantai atas, mengatakan bahwa ia dalam perjalanan dan ia meminta Bom Yi untuk masuk terlebih dulu.
Saat membuka pintunya, Bom Yi tersenyum lebar. Ia begitu terharu dengan semua yang telah dipersiapkan Dong Wook untuknya. Ia menjentikkan jarinya dan dalam sekejap penerangan langsung padam.
Bom Yi menatap layar didepannya yang berisi tentang kenangannya bersama Dong Wook.
“Ini keajaiban bahwa aku bisa bertemu denganmu.”
“Kau membuat jantungku berdebar...”
“... Dan aku belajar apa itu cinta itu yang sebenarnya setelah bertemu denganmu.”
“Waktu aku denganmu seperti mimpi bukan realitas.”
“Yang jelas bagiku adalah bagaimana aku tersenyum saat aku bersamamu.”
“Maukah kau menikah denganku?”
Bom Yi tak dapat menahan kebahagiannya hingga tanpa sadar air mata kebahagiaan menetes dari matanya.
Saat Dong Wook akan menghampiri Bom Yi, tiba-tiba seseorang dari Rumah Sakit menghubunginya dan meminta Dong Wook segera datang ke Rumah Sakit karena situasi benar-benar mendesak.
Lampu diruangan menyala. Namun yang menemui Bom Yi bukan Dong Wook melainkan seorang wanita yang tadi bersama Dong Wook. Wanita itu memberitahukan bahwa Dong Wook mendapatkan panggilan untuk melakukan operasi jadi tak dapat menemui Bom Yi. Bom Yi tentu mengerti, karena hal itu adalah pekerjaan Dong Wook. Wanita itu kemudian menanyakan bagaimana dengan makanan yang telah dipesan Dong Wook.
Ji Won menemui Dong Ha meskipun sebenarnya ia tidak ingin. Ia mengusulkan kepada Dong Ha untuk menagatakan kepada Myung Hee bahwa mereka telah bertemu dan akan sering bertemu untuk seterusnya. Karena jika tidak begitu, pasti Myung Hee akan mengenalkannya dengan wanita lain. Sebelum pergi, Dong Ha menawari Ji Won untuk amkan malam karena telah menerima tawarannya. Namun Ji Won ingin minum saja.
Mereka kini minum di sebuah kafe. Ji Won menceritakan alasannya tidak mau menikah kepada Dong Ha karena Dong Ha mau menyetujui usulnya, “Aku mencintai seseorang yang begitu bersemangat... maka aku tidak menyesal meninggalkannya. Kupikir aku sudah memberikan semua cintaku padanya. Setelah aku putus dengan dia, aku sudah kosong... dan aku tidak punya perasaan. Dia adalah orang yang baik. Ketika seorang pria menjadi yang terbaik di bidangnya... dia tampak hebat ketika ia bekerja. Tapi dibandingkan dengan dia... Aku hanya buruk... jadi aku fikir aku mencoba terlalu keras... untuk menjadi seperti dia.”
Dong Wook menemui Bom Yi diruangannya. Ia begitu menyesal karena telah merusak acara lamarannya. Namun Bom Yi tak berfikir demikian. Dong Wook langsung memeluknya saat tahu bahwa Bom Yi menerima lamarannya.
Dong Wook tak menyangka kalau Bom Yi telah menghabiskan steak yang seharusnya untuk 2 orang namun Bom Yi menghabiskannya seorang diri. Dan kini Bom Yi hanya menyisakan sepotong kue kecil untuknya. Bom Yi meminta Dong Wook memakannya pelan karena ia tak menemukan apapun didalam kuenya. Bom Yi kecewa saat tak ada apapun didalamnya.
Dong Wook begitu mengenal Bom Yi, Bom Yi tak suka jika sesuatu menempel pada dirinya dan untuk itulah ia tak menyiapkan lamarannya beserta cincin.
Mereka mulai bernostalgia. Bom Yi menceritakan alasannya merubah fikirannya yang sebelumnya tidak ingin menikah, “Ini cerita lama. Aku bertemu dengan seorang anak kecil yang lari dari rumah.”
Flashback:
Bom Yi bertemu dengan gadis kecil ditaman bermain. Gadis itu menangis karena berfikir orang tuanya tak membutuhkannya lagi setelah orang tuanya memiliki bayi lagi.
Flashback End.
“Aku tidak tahu bagaimana caranya menghibur anak itu. Lalu aku membawanya ke kantor polisi dan orang tuanya sudah ada disana menunggunya. Mereka terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia dan saling menyayangi. Sejak saat itu, aku ingin memiliki keluarga yang bahagia seperti mereka. Mereka bahkan juga memberikan sebuah gelang padaku, namun aku tidak tahu dimana gelang itu sekarang.”
Dong Wook pun mempunyai harapan yang sama dengan Bom Yi, “Aku juga ingin memiliki keluarga yang bahagia. Memiliki dua orang anak yang lucu. Kita selalu hidup dengan penuh cinta. Saat ini hanya itulah yang aku inginkan.”
Dong Ha dan Ji Won berpindah tempat dan masih melanjutkan minum mereka, “Tapi aku tidak dapat memenuhi harapannya. Aku memiliki penyakit. Akan lebih baik juga aku hanya sekedar putus dengannya. Namun aku berbohong padanya bahwa aku memiliki orang lain. Aku takut kalau aku ingin kembali padanya.”
Dong Ha menyebut tindakan Ji Won tindakan yang bodoh. Sebelumnya ia merasakan apa yang Ji Won rasakan. Namun saat ini, ada seseorang yang telah mencuri perhatian dan hatinya. Tapi ia tak dapat mewujudkan cintanya, karena wanita itu sudah memiliki orang lain.
Ji Won begitu tersentuh mendengar penuturan Dong Ha yang begitu tulus. Ia bisa merasakan apa yang dirasakan Dong Ha. Ia juga tahu wanita yang disukai Dong Ha.
Bom Yi mencari gelangnya. Ia menemukannya dan memakainya seperti cara Soo Jung memakainya saat Dong Ha memberikannya.
Saat Dong Wook dan Bom Yi keluar dari rumah sakit, mereka berpapasan dengan Dong Ha dan Ji Won. Bom Yi sadar bahwa anita yang ingin ibunya perkenalkan pada Dong Ha adalah Ji Won.
Dong Wook tak senang melihat mereka. Ia meminta Dong Ha memberikan tumpangan untuk Bom Yi. Sementara dirinya ingin berbicara berdua dengan Ji Won.
Dong Wook marah karena Ji Won tetap menemui kakaknya. Ji Won menanggapinya dengan santai dan berusaha menahan air matanya, “Terlepas dari perasaanku, ia tidak akan menyukaiku. Dia sudah mempunyai wanita yang dia suka. Wanita yang sudah kau ketahui.”
Bom Yi tahu bahwa Dong Ha habis minum. Ia memberikan bubur tomat dan wortel yang dicampur madu untuk meredakan mabuk Dong Ha. Dong Wook berterima kasih kepada Bom Yi namun bukan karena minumannya, “Dong Wook kecewa pada diriku. Kami tidak banyak bicara. Dan kami selalu canggung, bahka disaat kami bertemu. Tapi setelah dia bertemu denganmu... ia selalu tersenyum... dan tampak nyaman. Jadi aku senang melihatnya.”
Dalam mabuknya Dong Ha terus berterima kasih atas semua yang Bom Yi lakukan, “Terima kasih... karena telah bersikap baik terhadap Poo Reum bahkan saat mereka orang asing. Dan terima kasih untuk sup rumput laut saat hari ulang tahunku, aku tidak punya itu selama lima tahun. Juga, terima kasih karena telah membacakan buku untuk anak-anakku. Sebenarnya, mereka benar-benar merasa senang karenamu. Aku benar-benar berterima kasih.”
Tangan Bom Yi tergerak tanpa ia sadari membelai rambut Dong Ha seperti cara Soo Jung membelai rambutnya. Saat tersadar, Bom Yi lansung menjauhkan tangannya.
Melihat gelang ditangan Bom Yi yang mirip dengan gelang yang ia berikan kepada Soo Jung, Dong Ha langsung mencengkeram pergelangan tangannya. Dong Ha terus menanyakan dari mana Bom Yi mendapatkan gelang itu.
Bom Yi kesakitan namun Dong Ha seakan tak memperdulikan rasa sakit itu. Ia lebih peduli dengan gelang itu. Bom Yi meneteskan air matanya karena rasa sakit yang ia rasakan dan rasa takut melihat perubahan sikap Dong Ha.
Bersambung ke Episode 5 oleh Mbak Ayu.
Komentar:
Kasihan Dong Wook yang berulang kali merasakan sakit karena cinta. Ia harus merelakan Soo Jung, sahabat kecilnya sekaligus cinta pertamanya untuk kakaknya. Karena saat itu usia Dong Ha dan Dong Wook terpaut 10 tahun, dan tentu saat itu Dong Wook masih tertalalu dini untuk menikah.
Dong Wook kembali merasakan sakit karena Ji Won meninggalkannya. Entah bagaimana nantinya perasaan Dong Wook setelah mengetahui alasan yang sebenarnya Ji Won meninggalkannya. Akankah nantinya ia akan bersama Ji Won, mendukungnya supaya dapat bertahan dan menjalani sisa hidupnya dengan penuh cinta?
Kini Dong Wook kembali merasakan cinta setelah mengenal Bom Yi. Namun jika Bom Yi bersama Dong Ha, akankah ia kembali bersedih dan merelekan Bom Yi untuk kakaknya. Jika memang begitu, maka ia telah memenuhi janjinya untuk tidak akan pernah menikah setelah berpisah dengan Ji Won.
Ji Won. Ia benar-benar tulus mencintai Dong Wook. Namun karena penyakit yang dideritanya yang entah apa itu, ia harus merelakan Dong Wook pergi dari sisinya. Namun apa alasan Ji Won melakukan semua itu, dan kini orang lain melihatnya seakan haus akan jabatan.