You Are My Life Part 14



By: Bunda Kia..... Jalal dan Jodha berjalan dengan bergandengan tangan, sesekali Jodha melirik ke arah Jalal. Tapi tidak dengan Jalal, tatapan nya lurus kedepan. Tampak terlihat jelas kalau dia tidak nyaman, sepertinya dia tidak terbiasa jalan bareng sama cewek, jadi terlihat sangat tegang.

"Sebenarnya kita mau kemana?," suara pelan Jodha membuat Jalal menoleh,

"Sudah ikut saja, nanti kamu tahu sendiri." Jawab Jalal datar.

"Apa susahnya sih kasih tahu? ihhh.. bikin penasaran saja!" gerutu Jodha.Tapi Jalal tidak
menghiraukan nya.

Melihat sikap Jalal yang dingin dan sangat acuh, membuat Jodha merasa kesal. Dia lepaskan tangan nya dari genggaman Jalal dengan cara mengibaskan tangan nya. Mereka sekarang sama-sama berhenti.

"Aku tidak akan ikut dengan mu! sebelum kamu kasih tahu kita mau kemana," ancam Jodha.
Melihat sifat kekanak-kanak Jodha, Jalal menatap tajam kearah Jodha dan menjawab.

"Baiklah, kalau kamu tidak mau ikut, berdiri saja di sini!" Lalu pergi meninggalkan Jodha.

"Hah...," Jodha melotot mendengar jawaban Jalal.

' Oh Tuhan..,kenapa ada cowok seperti dia. Baru kali ini aku temui cowok seaneh dia, lebih baik aku jalan- jalan sendiri,tapii..aku penasaran dia mau bawa aku kemana? dan mau kasih hadiah apa?. Ah...lebih baik aku ikut saja.'

Jodha melihat Jalal sudah sangat jauh meninggakan nya. Dia lalu berlari mengejar Jalal. Dengan nafas ngos-ngosan akhirnya dia sudah berada di dekat Jalal.

" please...berhenti sebentar..." rengek Jodha. Jalal berhenti, dia meraih dan mengenggam pergelangan tangan Jodha.

" Ayo cepat Jo, itu bus nya sudah datang," Jalal berkata sambil membawanya lari menuju bus yang berhenti tidak jauh dari tempat mereka.

"Auw..auw..lepasiinnn!" Teriak Jodha. Dia berusaha melepaskan tangan nya karna sakit. Tapi Jalal tidak menghiraukan nya, mereka terus berlari dan mendorong tubuh Jodha masuk ke dalam bus yang sudah mau berangkat. Mereka dengan cepat mencari kursi kosong.Jodha duduk pas di sebelah jendela sedangkan Jalal duduk di samping nya.

"Untung kita tidak ketinggalan." Gumam Jalal sambil mengatur nafas yang tersenggal-senggal. Begitu juda dengan Jodha, karna kelelahan berlari, Jodha sampai batuk-batuk.

"Uhuh..uhuh", tangan nya menepuk dadanya sambil mengatur nafas. Dia terlihat sangat kesal.

"Kamu keterlaluan! apa kau ingin membunuh ku,"

Jalal terkekeh melihat wajah Jodha yang memerah menahan emosi.

"Sebaiknya mulai sekarang buang sifat manja mu, seorang pilot harus dewasa, tegas dan tanggung jawab. Jangan kekanak-kanakan seperti itu," ledek Jalal.
Jodha membulatkan matanya,

"bukkk ..bukkk..bukkk.,ihhhh cukup! jangan mengejek ku." Jodha memukul bahu Jalal. Jalal meringis kesakitan.

"Hentikan! jangan seperti anak kecil, lihatlah semua orang memandang ke arah kita." Menyadari hal itu, Jodha menghentikan aksinya dan menundukkan kepalanya karena malu.

Sepanjang perjalanan mereka saling diam dan asyik bermain dengan ponselnya masing-masing. Setelah melakukan perjalanan kurang lebih 40 menit kini mereka sudah sampai ketempat tujuan. Ternyata Jalal mengajak Jodha ke Brooklands Museum.

Brookland Museum terletak di sebelah selatan Weybridge, Surrey, dan pertama kali di buka secara teratur pada tahun 1991.
Brooklands adalah tempat kelahiran motorsports Inggris dan penerbangan. Banyak teknik dan teknisi serta prestasi tehnologi sepanjang delapan dekade abad ke 20an. Sirkuit balap dibangun oleh pemilik tanah lokal Hugh F Locke Raja pada tahun 1907 dan itu adalah sirkuit balap pertama yang di bangun di dunia.

Museum ini buka setiap hari dan menampilkan berbagai macam yang berkaitan dengan otomotif dan penerbangan.

Sebelum masuk, mereka membeli tiket terlebih dahulu. Jalal mengajakJodha ke sebuah lapangan yang sangat luas.di sana ada banyak helikopter dan pesawat yang di pajang. Jodha langsung mengarahkan ponselnya untuk memotonya satu persatu. Dia berlari kesana kemari, keluar masuk dari pesawat yang satu ke pesawat yang lain. Jalal yang melihat hanya geleng-geleng kepala. Jalal lalu pamit mau membeli sesuatu, Dia menyuruh Jodha untuk menunggunya.

Jalal menuju sebuah toko buku yang ada di museum. Dia menemui pelayan toko dan meminta sang pelayan untuk mengambilkan sebuah buku. Pelayan itu dengan cepat mengambil dan menyerahkan ke Jalal. Setelah melihat buku itu, Jalal membayar lalu pergi.

Jalal kembali ketempat yang tadi, tapi Jodha tidak ada di sana. Dia lalu mencari-cari keberadaan Jodha. Matanya melihat sosok gadis yang dia cari itu sedang duduk di tangga sebuah pesawat, lalu dia bergegas menghampirinya.

"Baimana, apa kamu suka dengan tempat ini?" Jalal bertanya sambil menaiki tangga pesawat lalu duduk di samping Jodha.

"Ummm aku suka," Jawab Jodha singkat karna dia sedang asyik memandangi layar ponselnya melihat foto hasil jepretan nya tadi.

"Ini buat kamu, Jodha." Jalal menyerahkan buku yang di belinya tadi ke arah Jodha. Jodha menoleh dan mengambil buku itu,

" Old Bird." Jodha membaca judul buku yang di pegangnya.

"Iya, Old bird adalah sebuah buku yang menceritakan kisah seorang wanita yang bernama hilda Hewlett. Dia adalah pilot wanita pertama yang mendapatkan lisensi pilot dan dia juga pengusaha yang sukses menciptakan dan menjalankan sekolah penerbangan pertama kali di inggris. Dan kamu tahu Jo, suaminya sangat menentang keinginan dia menjadi pilot,karna suaminya menganggap hanya laki-laki lah yang pantas menjadi seorang pilot. Tapi dia tetap ingin mewujudkan mimpinya dan akhirnya mereka berpisah. Kamu lihat sekarang, dengan usaha dan kemauan yang kuat, dia bisa membuktikan bahwa dia pun bisa menerbangkan sebuah pesawat. Aku ingin kamu seperti dia, Jodha." Jodha hanya diam mendengarkan penjelasan Jalal.

"Dalam hidup ada saat kita di hadapkan oleh dua pilihan yang sangat sulit, tapi kita harus tetap memilih. Seperti hal nya Hilda, memilih suami atau cita-citanya. Begitu dengan hal nya tadi, saat kamu memilih P3 apa buku itu. Dan kamu lebih memilih P3, sekarang kamu harus yakin kalau pilihan mu benar dan kamu pun harus tunjukkan pada semua kalau kamu bisa!"
Jalal lalu memandang ke arah Jodha, entah kenapa ada sesuatu yang aneh, Jantungnya berdegub sangat cepat saat berada di sisi gadis itu.
Mata Jodha berkaca-kaca memandangi buku yang ada di tangannya.

" Aku jadi tahu sekarang apa maksud kamu mengajak ku kesini dan memberi buku ini, aku janji aku akan menjadi pilot handal seperti dia. Terimakasih, Jalalll." Butir air mata mulai jatuh di pipinya, gadis itu merasa terharu dengan semua usaha yang di lakukan Jalal untuk membuat dia melupakan masalalunya, walaupun Jalal sering membentaknya.

"Jalalll...,boleh aku bertanya sesuatu?" Suara Jodha agak bergetar.

"Tanya apa?" Sahut Jalal, dengan mata masih terus memandang kearah Jodha. Entah mengapa hati Jalal merasa sakit, di saat melihat Jodha menangis. Ada rasa bersalah karna dia sering berkata kasar sama gadis itu. Tapi Jalal tidak ingin memperlihatkan rasa bersalahnya di depan Jodha. Dia lalu mengalihkan pandangannya lurus kedepan disaat mata bulat Jodha mulai memandang kearah nya.

"Kenapa kamu mau melakukan semua ini untuk ku??" Sontak pertanyaan Jodha membuat Jalal kaget, dia bingung harus menjawab apa. Tapi Jalal berusaha untuk bersikap tenang.Dia menarik nafas panjang dan membuangnya, lalu menatap kearah Jodha.Mata mereka saling bertemu, Ada senyum tipis di bibir Jalal.

"Jodha, aku melakukan semua ini karna aku...

To Be Continued

FanFiction You Are My Life Part yang lain Klik Disini


1 comments:

  1. Michal Danduru Marewa8 April 2015 at 04:09

    Kanyaknya sdh ada sinyalbcinta yg mincul di hati jalal

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan Anda. Setelah baca jangan pelit comment ya...

Mohon tidak melakukan Copy Paste isi Blog ini dalam bentuk maupun alasan apapun. Tolong hargai kerja keras penulis.

Terima Kasih.