Penantian Bagian 21



By Kayla Kayla..... Untuk pertama kalinya, mereka bertiga berhadapan secara langsung terutama bagi Jalal, kali ini lah dia begitu sangat jelas melihat sosok orang yg sangat meresahkan kehidupan rumah tangganya..

Jalal melangkah menghampiri Sujamal dg seringai sinis, wajah mereka begitu dekat. .

“Oh.. jadi sekarang kau bukan lagi seorang pengecut Mr. Sujamal?” ucap Jalal dg nada sinis, lagi2 Sujamal hanya menyeringai licik “Berani juga kau menampakkan wujudmu dihadapanku! “ geram Jalal lagi, mereka saling menatap tajam dan menusuk.. Jodha benar2 khawatir dan gelisah, dan sangat ketakutan kalo Sujamal akan melakukan hal yg buruk pada Jalal, saking gugupnya Jodha meremas kedua tanganya kuat2..

“Aku.. hanya datang untuk mengambil Jodha darimu, kau pria yg lemah dan tak bisa apa2” ucap Sujamal pelan namun menusuk, nafasnya begitu jelas menerpa wajah Jalal, Jalal tak bisa lagi menahan amarahnya “Kurang ajarr!! kata2mu sangat menjijikan, kau tak pantas hidup, aku akan membunuhmu!!!” lantang Jalal sambil mendorong dada Sujamal kuat2.. Jodha terlonjak kaget dan panik mendengar ancaman Jalal tersebut,

Sujamal lagi2 menyeringai iblis, “Kalo kau berani menyentuh istriku sedikit pun, kau... akan mati sekarang jugaa!!” lantang Jalal lagi.. Jalal lebih mendekati Sujamal, dan hendak meninjunya, tapi Sujamal secepat kilat menodongkan pistol tepat diperut Jalal, sesaat Jalal terkejut, tapi berusaha tenang,

Melihat suaminya terdesak, Jodha mencoba maju kearah Jalal dg perasaan was was, namun Jalal menganngkat tangannya tanda menahan Jodha agar diam dan jangan ikut campur.. Jodha semakin tak kuasa untuk berbuat apa2, “ Cari bantuan!” batinnya tegas, diam2 Jodha mencoba masuk ke mobil untuk menghubungi bantuan..

Sesekali bbrp mobil melewati mereka tapi tak ada satupun yg berhenti untuk sekedar bertanya atau penasaran, atau mungkin karena mereka memang acuh tak acuh, tak peduli, dan tak mau berurusan dg tindak kriminal...

Langkah Jalal tak gentar terus saja maju menantang Sujamal dan ujung pistol pun menekan kuat2 diperutnya “Aku... tidak takut padamu Sujamal, ayo, kalo kau seorang laki laki jantan, aku rasa kau tak akan memerlukan pistol ini hah!” geram Jalal sangat tajam, rahangnya semakin mengeras.. Sujamal memasang wajah datar tanpa ekspresi, “Kau salah, kau bukan lawanku, kau tak bisa melakukan apapun, kau mengerti Mr!!.

Seketika itu jg Jalal meninju rahang kiri Sujamal dan darah segar muncrat dari mulutnya, Sujamal tersungkur memegang rahangnya yg sakit, mulutnya penuh darah yg mengucur, Jalal menyeringai sinis melihat kearah Sujamal yg tak berdaya, Sujamal bangkit dan menodongkan lagi pistolnya, mereka berputar arah, “Ayo tembak, kalo kau berani, ayo” ujar Jalal sambil menggerakan kedua telapak tangannya, tanda menantang,

Sujamal menembakkan pistolnya kearah Jalal, namun keberuntungan masih berpihak pada Jalal, tidak ada satupun peluru yg keluar, “Apa ini, sialan!!” gumam Sujamal kesal, Jalal tertawa keras mengejek.. Sujamal hendak maju meninju Jalal namun Jalal terlebih dahulu membungkuk dan mendorong perut Sujamal dg badannya dan lagi2 Sujamal tersungkur dan mendarat didepan mobil Jalal...

Sujamal berusaha bangkit dan berdiri masih memegang pistolnya.. Sujamal berteriak “Aaarrggh, kau pengacau Jalal!!!, kau laki2 sombong! tak pantas untuk Jod... “#buukk pukulan keras mendarat diperut dan Sujamal tersungkur lagi, Jalal memegang kuat2 kerah kemeja Sujamal dan #buukk pipi kanan Sujamal memar saat itu juga, Jalal hendak mengangkat tubuh Sujamal lagi dg memegang kuat kerah kemejanya, tapi kali ini,

“Aarrrgghh” kepala Sujamal mendorong kuat perut Jalal,#brugg mereka berdua tersungkur di aspal, nafas mereka terengah2, Jalal hanya melihat kearah sikunya yg sedikit memar... “Gerakan yg salah Sujamal” batin Jalal dan seketika itu juga tendangan keras mendarat bebas didagu Sujamal dan#bruugg Sujamal terjengkang, meringis kesakitan, dan darah mengalir hampir menghiasi seluruh wajahnya, Jalal mencoba berdiri, namun karena kelelahan, Jalal tak bisa berdiri dg tegak, hendak menghampiri Sujamal, Tiba tiba...

DORR!! suara tembakan di udara mengagetkan Jalal dan sesaat menghentikan aksi Jalal, Sujamal menodongkan lagi pistolnya kearah Jalal, Jodha yg dari tadi didalam mobil menghubungi bantuan, dikejutkan oleh suara tembakan lalu bergegas keluar mobil, namun Sujamal sudah berada didepannya menodongkan pistol ke kening Jodha, Jalal melihat kejadian singkat itu, emosinya semakin memuncak, hendak menghampiri Jodha tapi Sujamal menghentikan

“Diam disana!! kalo kau tak mau istrimu yg cantik ini mati, jadi diam jangan bergerak!!” Jalal berusaha tenang mengontrol emosinya, keringatnya mengucur semakin deras, Sujamal menyandera Jodha, dia mendekap Jodha dari belakang, tangan kirinya mendekap leher Jodha, tangan kanannya menodongkan pistol dipelipis kanan Jodha, Jodha ketakutan, nafasnya begitu sesak, airmata dan keringat dingin tak henti2nya mengalir deras..

Jalal mencoba maju lagi “Tidaak!!! aku bilang jangan bergerak!!” sergah Sujamal...

Tiba2 terdengar suara sirine polisi yg bersahutan datang mendekat, Sujamal panik, tapi dekapannya lebih kuat.. Jodha semakin sesak..

“Jatuhkan senjata anda Mr. Sujamal, anda sudah terkepung!” suara seorang polisi mengagetkan Sujamal,
“Tidaak!! jangan ada yg mendekat!! aku tak segan2 untuk menembak mati wanita cantik ini!!” lantang Sujamal dan berusaha mencium Jodha, Jodha terkejut dan menghindar “Sujaamaaalll, berani sekali kaauu!!! Jalal berteriak geram setelah melihat aksi menjijikan didepan matanya, Jalal pun tak bisa lagi menahan amarahnya, dia pun maju dg langkah menantang,

DORR!! DORR!! dua kali tembakan Sujamal kearah aspal dimana Jalal berpijak, tapi tembakannya hanya menggertak , sesaat Jalal menghentikan langkahnya namun dia memberanikan diri melangkah lagi, tapi Jodha berteriak “Berhenti Jalaaalll” , Jalal pun berhenti saat itu juga, mereka saling menatap dg perasaan sedih dan campur aduk, Jodha menggeleng tanda memohon agar jangan maju lagi...

Polisi masih diposisi mereka, menodongkan pistol namun tak ada yg berani maju, karena keselamatan sandera lebih penting..

“Bagus Jodha, aku mencintaimu sampai kapanpun Jodha, kau sengaja kan menghentikan pria itu, karena kau hanya ingin bersamaku saja iya kan” bisik Sujamal ditelinga Jodha dan hampir menempel, Jodha menghindar dan berusaha melepaskan diri “ Pria itu suamiku dan akan tetap menjadi sumiku sampai aku mati ingat itu!!” geram Jodha dg sangat kesal, Sujamal tertawa keras mengerikan, Jalal hanya bisa memperhatikan mereka dari kejauhan karena khawatir Sujamal akan melakukan yg lebih nekat lagi pada Jodha

“Kalo begitu kita berdua mati saja Jodha, dg begitu kita akan bersama tanpa ada yg menghalangi kita” ucap Sujamal sinis dg seringai iblisnya, Jodha terbelalak dan berteriak “Kau gilaaa, lepaskan akuuuu!!!” Lagi2 Sujamal tertawa mengerikan... Jalal semakin khawatir dan heran “ Apa yg mereka bicarakan?” batinnya gelisah,

Sujamal menyeret Jodha kebelakang kesemak2 ilalang dan terdapat batu2 besar juga bbrp pohon tinggi, mereka lebih menjauhi Jalal dan para polisi.. Jalal terperanjat dan berteriak “ Sujamal!!! hentikan jangan bawa istriku, berhenti kau!!!” Jalal sudah tak bisa lagi berdiam diri, dia pun mengikuti mereka mengendap2 diantara batu2,

Sujamal masih menyeret tubuh Jodha, dan Jodha masih berusaha melepaskan dirinya “Diam Jodha, kalo tidak, pria itu akan aku tembak” Jalal dan polisi masih mengikuti kemana Sujamal akan membawa Jodha, Sujamal menodongkan pistol bergantian kearah Jalal dan polisi yg terus mengikutinya

“Sujamal lepaskanlah Jodha, kau tidak lihat dia begitu ketakutan dan kelelahan” teriak Jalal berusaha membujuk Sujamal, Sujamal tertawa keras “Ketakutan Jodha akan segera hilang, karena aku akan melindunginya darimu”, tawanya semakin mengerikan, “Apa maksudnya?” batin Jalal heran, tapi Jalal segera menyadari kalo ternyata Sujamal hendak menuju rel kereta,

Jalal saat itu jg mempercepat langkahnya agar lebih mendekati mereka “Berhenti Jalal!!! kalo tidak, aku akan menembak Jodha sekarang juga!!” teriak Sujamal menghentikan langkah cepat Jalal..

Kini Sujamal dan Jodha sudah berada tepat ditengah2 jalan kereta api yg sepi, namun suara mesin dan klakson sebuah kereta api dari kejauhan sudah terdengar mendekati mereka, Jodha ketakutan dan hampir tak sadarkan diri,

Jalal yg tak jauh dari sana mencoba melangkah lagi, dan#dorr!! tembakan Sujamal hanya mengenai batang pohon yg tak jauh dari posisi Jalal, Jalal menunduk di salah satu batu tersebut, polisi pun mencoba maju satu persatu..

“Mr. Sujamal, ini tidak benar, kami mohon lepaskan Mrs Jalal sekarang juga, kita bicarakan masalahnya baik2, lihatlah saya tidak bersenjata, jadi kita akan..” ucap Insp. Arjun dg sopan namun tegas..

“Tidak, aku tidak peduli pada kalian, ataupun pada diriku sendiri, aku hanya peduli pada Jodhaku” ucap Sujamal tenang tetapi sangat mengerikan terdengar ditelinga Jodha dan Jalal.. “Kita akan mati bersama Jodhaaa” ucapnya lemah... Jodha sangat ketakutan dan berusaha melepaskan diri.. “Oh Kanha, selamatkanlah aku” ... Daan...

***

“Jodhaaa...!!!”
Jalal tak kuasa melihat apa yg terjadi....

***

Tuuutt.. tuuutt.. suara klakson dan deru mesin kereta api yg baru saja melewati mereka, begitu berdengung hebat dan terdengar begitu mengerikan ditelinga Jalal,

Jalal memejamkan matanya begitu rapat, meremas kuat rambutnya lalu terduduk lesu, dan air matanya mengalir deras namun tangisnya sunyi tak bersuara, dadanya begitu terasa sangat sesak menusuk nusuk jantungnya dan raganya mengigil kuat ... “Jodhaa” ucapnya lemah dan seketika itu juga Jalal tak sadarkan diri...

***

Kereta pun berhenti bbrp ratus meter dari TKP,
setelah dari kejauhan si masinis memutar remnya, dan para penumpang kereta berhambur turun ingin mengetahui apa yg terjadi, sebagian masyarakat sekitar pun berdatangan, mereka saling berbisik heran, ingin mengetahui jg apa yg terjadi, apa yg membuat kereta berhenti di daerah mereka, daerah yg sepi, jauh dari keramaian dan masih jauh dari stasiun....

Ambulance pun berdatangan, paramedis bergegas menyiapkan alat2 kelengkapan untuk mengambil jasad yg telah hancur berkeping2 tertabrak benda baja yg meluncur sangat kencang dan menyeretnya sampai bbrp ratus meter jauhnya..

Satu ambulance telah berangkat menuju rumah sakit membawa seseorang yg memerlukan oksigen lebih...

Dan ambulance yg lain masih dengan setia berada di TKP, mengalunkan suara mengerikan yg keluar dari sirinenya..

***

Suasana mendadak mencekam dan mengerikan hadir diperkampungan sunyi yg hanya bbrp petak rumah yg mendiami kampung tersebut.....

Bersambung

FanFiction Penantian Bagian yang lain Klik Disini


3 comments:

  1. sedih..... :(
    gmana lanjutannya mbak kayla kayla.. ;)

    ReplyDelete
  2. YULIANA KRISTANTI GEO '1014 April 2015 at 06:43

    Semakin menegangkan
    Kok gak habis2 cerita sedihnya mbak?

    ReplyDelete
  3. Tris gmn itu???
    Jodha mati g y???

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan Anda. Setelah baca jangan pelit comment ya...

Mohon tidak melakukan Copy Paste isi Blog ini dalam bentuk maupun alasan apapun. Tolong hargai kerja keras penulis.

Terima Kasih.