Penantian Bagian 6



By: Kayla

Jodha bergegas mengikuti kru td menuju tempat Jalal.

“Aku kan sudah bilang kau yang salah!!” bentak Jalal pada si kru.

Kru tersebut hanya menunduk. Todar mencoba menenangkan Jalal tapi dia malah kena bentak jg, Jodha terkejut menyaksikan Jalal yang marah2 disaksikan semua orang dengan tatapan aneh. Jodha menghampiri.

“Jalal, apa yang kau lakukan, marah2 seperti ini?” ucap Jodha pelan. Jalal menoleh tajam, sekarang Jodha sudah mulai memberanikan diri dengan tatapan marah Jalal, tapi kali ini dia benar2 marah.

“Mau apa kau Jodha, sedang apa disini?” geram Jalal. Jodha benar2 terkejut, apa yang menyebabkan dia semarah ini. Jodha berusaha tenang.

“Tuan, memangnya apa yang terjadi?” tanya Jodha pada kru tersebut.

“Kau jgn ikut campur Jodhaa!!!” bentaknya, membuat semua orang yang menyaksikan terkejut bukan main.

Jodha terkejut dan panik, memandang ke sekeliling, semua memandang kearah mereka “Ini tidak baik” batin Jodha gelisah. Jodha mengumpulkan keberanian untuk mengajak Jalal menjauh dr sini. “Ikut aku!” ajak Jodha agak kasar sambil menarik lengan Jalal.

“Lepaskan aku!” geram Jalal, kini berbalik lengan Jodha yang dicengkram kasar, “Aku blm selesai dgnya!” geram Jalal sambil menoleh ke kru yang masih menunduk.

“Kau menyakitiku Jalal!” ucap Jodha sengit dan meringis kesakitan tapi Jalal tak menggubrisnya, cengkramannya semakin kuat menatap tajam Jodha, “Tapi  apa yang membuatmu semarah ini Jalal?” tanya Jodha kesal, berusaha untuk tak menangis.

“Kau!!” ucap Jalal hampir tak bersuara, matanya memerah menahan emosi.

“Aku? apa maksudnya” batin Jodha sambil menoleh kanan kiri gugup. Jodha menatap mata Jalal, ada kesedihan disana.

Jodha berusaha melepaskan cengkraman, tapi Jalal melepaskn begitu saja. Jodha menatap tajam Jalal, sambil mengusap2 pergelangan tangannya yang mulai memar, Jalal langsung menarik lg lengan Jodha mengajaknya kesebuah aula kosong. Semua yang menyaksikan hanya bergumam2 tak jelas. Jodha mengikuti dengan kesal.

Mereka duduk berhadapan. “Kau knp? apa maksudmu aku penyebabnya?” tanya Jodha pelan.

“Kru itu dengan sengaja menjatuhkan tiang lampu ke punggungku” ucap Jalal datar tak menggubris pertanyaan Jodha, menatap tajam dan msh menahan emosi.

“Apa? disengaja? itu tidak mungkin sayang?”, ucap Jodha tak percaya

“Kau tak percaya padaku?” suara Jalal mulai meninggi, Jodha berusaha tenang.

“Bukan begitu maksudku.”

“Ah sudahlah kau memang sudah tidak percaya lg padaku Jodhaa!!” bentak Jalal sambil berdiri.

Jodha terkejut, “Apa maksudmu?”, ucap Jodha bingung. “Kenapa jadi begini?” batin Jodha gelisah.

“Ya, kau menyembunyikan sesuatu dariku Jodha” ucap Jalal pelan, membungkuk didepan wajah Jodha dengan suara yang hampir tak terdengar tapi amarahnya msh memuncak.

“ Ti... tidak.,” ucap Jodha mulai gemetar ketakutan.

“Bohong!!!!” bentak Jalal keras, .berdiri lg membelakangi Jodha, sambil meremas rambutnya sendiri kuat2,

Jodha melonjak terkejut gemetar dan menutup matanya, menitikkan air mata. Sekelebat bayangan itu muncul lg, wajah Jodha memucat. “Aku mohon pelankan suaramu Jalal.” ucap Jodha sambil menangis.

Jalal menoleh, Jalal baru sadar kalau dia sangat keterlaluan menyakiti Jodha sampai menangis. lalu menghampiri Jodha duduk lg didepannya. “Sayaang... sayang maafkan aku. “ ucap Jalal pelan sambil mengusap air mata Jodha yang mengalir deras. Jodha sesenggukkan tangisnya makin keras. “Aku benar2 khilaf, tak bisa menahannya lagi, aku benar2 minta maaf sayang” ucap Jalal pelan lalu memeluk Jodha yang menunduk msh menangis.

Jalal memenjamkan mata memeluk Jodha erat dan memcium kepalanya lamaa. Jodha hanya diam larut dlm tangisnya. Jalal mengingat lg kejadian tadi.

#Flashback
Jalal sudah berada diruang kostum, baru jg masuk dia mendengar dengan jelas bbrp orang sedang membicarakan istri mereka. tiba2 ada seorang kru yang nyeletuk, kalau tanda seorang suami dihargai oleh istrinya itu adalah saling percaya, DEG! kata2 yang membuat emosi Jalal terpancing, dia ingat kalau Jodha tidak jujur padanya, seketika itu jg emosinya pun memuncak, Jalal langsung menelepon Jodha tapi tidak aktif, lagi dan lagi, menahan emosi lalu pergi melewati kerumunan kru lighting tanpa sengaja kakinya menarik kabel tiang lampu yang berada disisi kanannya lalu dengan cepat menimpa punggungnya, disana ada seorang kru yang sedang tertawa dengan tmnnya yang agak jauh, emosi Jalal benar2 memuncak, dia pun menoleh “ Kerja yang becus!!” bentaknya pada si kru itu yang langsung terdiam, kru itu langsung membantu memindahkan tiang lampu keposisi semula.” Kaki anda yang menarik kabelnya Mr.” ucap si kru gemetar, dia tau dulu sebelum menikah dengan Jodha, Jalal memang emosian gampang marah untuk hal sepele jg, tapi setelah menikah dia menjadi orang yang lembut. Tapi kali ini Jalal yang dulu kembali lg. “ Apa kau bilang?!! kau sengaja kan melakukan ini sampai kau terawa2 mengejek hah!!” bentak Jalal membuat si kru menunduk “Tapi  Mr. “, ucap si kru bergidik takut, Jalal terus menerus membentak. Semua orang menyaksikan tanpa ada yang berani menenangkan Jalal, seorang kru berlari menuju ruang ganti pemain perempuan dia mencari Jodha, jaraknya lumayan jauh, akhirnya dia melihat Jodha baru akan membuka pintu “ Mrs Jalal. Mrs. Jalal tunggu!!” seru si kru sambil ngos ngosan menghampiri Jodha.
#Flashback End

Tangisan Jodha mulai mereda, “ Aku tidak mengerti knp kau begitu marah padaku Jalal?” ucap Jodha pelan, tiba2 mengagetkan Jalal, Jalal berusaha sekuat tenaga agar tidak emosi, posisi masih sama, memeluk Jodha “ Aku kesal padamu, td aku menelpon tapi tidak aktif” jawab Jalal pelan. DEG “ Aku lupa hpku blm diaktikan, tapi tak mugkin semarah itu” batin Jodha gelisah. Jodha bergerak dan mengangkat wajahnya menatap Jalal, matanya redup dan ada kesedihan disana “ Kau bohong” ucap Jodha lemah. “ Aku serius, knp Jodha?” tanya Jalal dengan ekspresi serius. “Aku tau bukan hanya itu alasanmu sangat marah padaku”, ucap Jodha sudah mulai tenang. “ Lalu apa?” tanya Jalal tenang berusaha mengontrol emosinya. Jodha diam. “ Masa laluku Jalal.” ucap Jodha memberanikan diri lalu menangis lagi. Jalal mengerutkan dahinya “ Masa lalu?, aku tak mengerti” ujar Jalal bingung. “ Ya. aku menyembunyikan masalaluku yang pahit darimu, dan aku berusaha tidak jujur padamu.” ucap Jodha masih menangis. “ Sudah. sudah kalau tak mau cerita tak apa2, masa lalu jgn diingat2 lg ya?” ucap Jalal mencoba menenangkan Jodha lalu memeluknya erat. “ Tapi i. “, Jalal menutup mulut Jodha dengan tangan kanannya. Tangis Jodha mulai mereda. Jalal mmbelai mesra rambut Jodha lalu mengecup keningnya, Jalal bangkit dan menuntun Jodha meninggalkan aula lalu mengantarnya kemobil, Jodha hanya diam, dan heran “ Kita pulang kau harus istirahat” ucap Jalal lembut. “ Tapi  aku harus shooting.” ujar Jodha lemah. Jalal hanya menggeleng “ Tunggu disini jangan kmn2 ya “ pinta Jalal lembut. Jodha diam. pikirannya kosong.

Jalal bertemu Ruq Salima menghampirinya “ Jalal. mana Jodha?” tanya Ruq tak sabar, dia sudah tau semua kejadian singkat tadi, begitu jg Salima, “ Dia dimobil, dia kurang sehat Ruq” ucap Jalal sedih. “ Aku ngerti, aku akan menemuinya” ucap Ruq serius. Jalal menggangguk dan berlalu. “ Jodha. Jodha.” panggil Ruq didepan kaca jendela kiri, Ruq mengetuk lg dan memnaggilnya lg. Jodha menoleh lalu diam sejenak. Lalu membuka pintu bangkit. “ Ruq.” seru Jodha menangis sambil memeluk Ruq erat “ Tenang Jodha.” ucap Ruq pelan. Salima menatap sedih. “ Ruq, kita duduk disana sebentar” ujar Salima sambil menunjuk kesebuah bangku. Jodha mengangguk. Tapi keburu Jalal datang, sebelumnya dia minta izin pada Mr. Director dan meminta maaf pada si kru karena kesalah fahaman. “ Maaf km harus pulang.” ucap Jalal dibelakang Ruq Salima. Mereka pun menoleh, Ruq melepaskan pelukannya. “ Ya baiklah Jalal, sepertinya Jodha perlu banyak istirahat.” ucap Salima lembut. “ Ya kak Salima terimakasih.” ucap Jalal sambil mengangguk. Ruq hanya diam sedih seakan merasakan kepedihan Jodha lalu memeluknya lagi, Salima menghampiri lalu mencium kening Jodha lembut. Jodha hanya diam menunduk. Mereka pun masuk mobil dan meluncur menuju rumah mereka. Selama perjalanan, yang ada hanya kebekuan dan kebekuan.

Home Sweet Home
Mobil masuk garasi. Jalal membukakan pintu untuk Jodha, Jodha masih diam, sesaat mereka saling menatap. Jalal senyum, Jodha masih memasang ekspresi datar. “ Ayo.” ajak Jalal sambil menuntun lengan kanan Jodha. “ Aku ingin bicara dgmu Jalal.” ucap Jodha tiba2.” Ya baiklah, kita masuk dulu. “ ucap Jalal pelan, masih menuntun lengan Jodha. Setelah masuk, Jalal langsung menuntun Jodha kekamarnya, “ Aku ingin ketaman” ucap Jodha sambil melirik kearah taman yang terhalang kaca besar diruang tv, Jalal pun mengangguk, taman belakang rumah mereka, taman yang sudah agak lama tak terurus tapi masih nampak rapi dan indah. Mereka pun duduk bersebelahan dibangku taman. “ Masa lalu Jalal, aku punya masa lalu yang pahit, dan selama ini kau tak mengetahuinya, aku menyembunyikannya darimu, aku benar2 takut. “ ujar Jodha tiba2 sambil menangis keras. Jalal terkejut apa didengarnya barusan, Jodha benar2 akan menceritakan sesuatu yang sebenarnya dia tak ingin Jalal tau, Jalal akan merasa sangat bersalah kalau memang Jodha tak mau berbagi dgnya, Jalal tak mau kalau Jodha merasa terpaksa, tapi disisi lain Jalal tak mau Jodha terus2an dihantui rasa ketakutan yang luar biasa. “ Tenang sayang.” ucap Jalal mencoba menenangkan Jodha lalu mengusap airmatanya dan memeluknya erat, kini Jodha mulai tenang karena Jodha selalu merasa mendapatkan berjuta ketenangan kalau berada dipelukan Jalal. “ Aku tak mau mendengar apapun tentang masa lalumu sayang.” ucap Jalal pelan. “ Tidak. kau harus tau!” ujar Jodha serius. “ Aku benar2 takut kehilanganmu.”, ucap Jodha agak manja. “ Accha?” tanya Jalal genit. Jodha hanya mengangguk. “ Aku tak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi Jodha “ ucap Jalal serius. “Dengar, kalau memang kau tak mau membagi sesuatu dgku, aku tak akan memaksamu sayang.” ucap Jalal lagi mesra. “ Tapi  ini kau perlu tau karena ini menyangkut harga diriku yang telah hancur.” ujar Jodha memberanikan dirinya tanpa airmata, Jodha melepas pelukannya dan menunggu reaksi Jalal. Jalal melonjak terkejut. “ Harga diri apa maksudmu?” ucap Jalal berusaha tenang menahan emosinya.

Jodha pun dengan segenap kekuatan menceritakan segala sesuatunya pada Jalal. Semua yang terjadi dengan masa lalunya yang pahit yang hampir saja bbrp kali dia mencoba bunuh diri tapi karena kecintaanya pada keluarga begitu besar dia pun berhasil lepas dr rasa putus asa itu.

Jodha menangis sesenggukkan, Jalal bangkit wajahnya memerah dan tegang “ AAARRRGGGHHH, AKU AKAN MEMBUNUHMU SUJAMAAAALL!!” teriak Jalal sambil mendongak kelangit tangan terkepal kuat, emosinya benar2 memuncak. Jodha pun bangkit mencoba menenangkan Jalal dan memeluknya dr belakang. Jalal menangis. Bersimpuh dirumput taman, Jodha berlutut.” Aku mohon tenang sayang, jangan katakan itu. “ ucap Jodha khawatir sambil membelai lembut punggung Jalal.” Harusnya dr dulu kita bertemu, Jodha. aku pasti melindungimu dr laki2 buas macam dia.” ucap Jalal sambil menangis. Jodha mencoba membalikkan tubuh Jalal menghadapnya, lalu memegang wajah Jalal dengan kedua tangannya, mereka saling menatap.”Dengar Jalal. sekarang aku milikmu kau milikku. kau kebahagiaanku, cintaku, hidupku, kau masa depanku, kau segalanya Jalal.” ucap Jodha bergetar. Jalal hanya menangis, memeluk Jodha merapatkan kepalanya di dada Jodha, Jodha masih berlutut sambil terus memeluk Jalal dan menciumi kepalanya. “ Kau masih ingat kan sayang, pertama kali mata kita bertemu, aku langsung terpesona melihatmu dan kau harus tau kau adalah cinta petamaku.” ucap Jodha pelan menenangkan Jalal, kini Jalal sudah mulai tenang dan hampir tertidur dipelukan Jodha.

#Flashback
Pertemuan pertama Jodha Jalal tepatnya tiga bulan yg lalu...

“ Jiji.. lihat lah.. dia tampan kan?” ucap Shivani sambil memperlihatkan foto idolanya, Jalaluddin Muhammad, dihandphone nya, Jodha hanya melirik sekilas lalu melanjutkan melukis.. Shivani senyum2 gak jelas..

Hari itu Jodha memulai harinya dg penuh semangat dan ceria, karena semua beban dan pikirannya bebas.. Mengubur semua luka dan kegetiran yg dia alami setahun yg lalu.. “ Tak akan ada lg yg menggangguku, penjara memang pantas untuk mu Sujamal!” batin Jodha sambil tersenyum sinis..
Pagi ini dia akan mengikuti audisi disalah satu rumah produksi di New Delhi, casting menjadi pemeran utama serial tv yg berjudul SHAHENSHAH AUR MALIKA E HINDUSTAN..
terlebih dahulu melakukan Pooja Kahna, dan meminta restu menyentuh kaki Maasa, jg do'a dr kedua adiknya, tak lupa mendo'akan Bapusa yg telah wafat...

Awalnya Jodha tak tertarik dunia akting, tp penasaran jg karena ada salah satu temannya sukses menjadi aktris bollywood, dan jg untuk membantu ekonomi keluarganya, sebenarnya hobinya membaca, dan melukis dia sangat menyukai alam..

Dia pun tak pernah tau berita2 di televisi karena menurutnya tak ada yg menarik, hanya tau dr adik2nya dan bacaan dr majalah saja tp Jodha tau kalo Jalal adalah aktor terkenal, karena adik2nya penggemar Jalal, terutama Shivani, Jodha tak tertarik sama sekali dg apa yg dilakukan adik2nya itu.. dan Jodha tau kalo dia akan menjadi co-star Jalal.. Shivani sempat memaksa ikut ke lokasi shooting tp dg sabar Jodha menasihatinya..

Dua bulan dg sabar menunggu hasil, bersaing dg ribuan orang yg ikut audisi, akhirnya Jodha yg terpilih, dia pun langsung menandatangani kontrak..

Hari pertama shooting..

Jodha sudah siap2 berangkat ke lokasi shooting, rutinitas pagi seperti biasa Pooja Kahna, meminta restu Maasa, meminta do'a kedua adiknya jg berdo'a untuk Bapusa...
Jodha berpakaian salwar kameez kuning dg syal merah muda rambut bergelombang digerai bebas make up natural, sebenarnya dia lebih menyukai pakaian khas India kalo ke acara2 resmi kalo santai biasa pake t-shirt dan celana jeans..

Pagi itu Jodha sampai lokasi lebih awal, harus disiplin pikirnya.. Dg menumpang bus kota.. sebuah IDCard tak lupa dia bawa karena kalo lupa dia tak bisa masuk, peraturannya sangat ketat, dan jg novel kesayangannya..
Sebelumnya Jodha telah menyewa flat kecil dilantai tiga, yg dekat dg lokasi shooting karena jarak Amer-Delhi lumayan cukup jauh bisa menempuh waktu bbrp jam kalo naik bus kota....

Sementara disebuah rumah mewah bergaya istana raja2 India, Jalal msh sibuk dibawah selimutnya, bermimpi melihat seorang gadis yg benar2 anggun dg sari hitam kesukaannya, melambai kearahnya, Jalal pun mengangguk dan hendak berlari. Tp tiba2 “ Bruukkk”, “ Aduhh!!” dadanya mendarat dilantai kamar tidurnya.. dia meringis kesakitan sambil mengusap2 dadanya yg sakit, lalu garuk2 kepala tak gatel sambil tersenyum...

Dia bergegas mandi lalu berpakaian, kemeja putih pas badan, bluejeans, rambut gondrongnya yg basah dibiarkan begitu saja, beribadah dan mendo'akan abbujaan yg telah wafat.. Dia pun turun da berlari kecil kearah meja makan, lalu mencium tangan ammijaan lembut meminta restu untuk kelancaran shootingnya kali ini.. lalu mengerjai adiknya dg pukulan lembut di dada.. “ Aku terlambat ammijaan, Khudahafiz..” melucur dg mobil Jaguar hitamnya..

Sambil menunggu briefing pagi yg akan dilakukan satu jam lg mereka pun saling berkenalan satu sama lain, Jodha langsung akrab dg hampir semua orang disana, terutama dg Ruq Moti Salima, mereka menyukai Jodha karena sifatnya yg baik dan lembut..

Satu jam 20 menit berlalu..
“Si sombong itu blm datang, jd kita terpaksa menunggu, huh!” geram Ruq kesal dia duduk disebelah Jodha yg sedang membaca novel..
“Siapa yg km maksud?” tanya Jodha polos sambil menoleh kearah Ruq..
“Km akan lihat Jodha, dia yg akan menjadi lawan main kita, terutama km..” ucap Ruq msh kesal..
“Oh yg namanya Jalaluddin itu..”pikir Jodha sambil tersenyum dan melanjutkan membaca..

Ruq pernah jd co-star Jalal jg tp setahun yg lalu dan dia sudah tau karakter Jalal yg super dingin pd setiap wanita dan cap sombong melekat pd dirinya...

“Aku terlambat Mr..” ucap Jalal sambil ngos ngosan dia berlari dr tempat parkir keruang briefing, dia pun bicara panjang lebar alasan keterlambatannya.. Semua orang menatap kesal pd Jalal.. Tidak dg Jodha karena dia masih asyik dg novelnya..
“Lihat Jodha dia baru datang!” bisik Ruq kesal sambil menunjuk kearah Jalal dg dagunya.
Jodha pun menoleh kearah yg ditunjuk Ruq.. DEG! mata dan hati Jodha seakan membeku seketika, dia tak mau berpaling dr sosok ini, ada getaran yg super hebat dalam raganya, matanya menyusuri dari ujung kaki sampai ujung kepala, tubuhnya berdesir halus, wajah yg sangat tampan, tubuhnya yg tegap dibalut kemeja putih yg basah oleh keringat, rambut bergelombang yg acak2n.... “Seksi!!” batin Jodha geli..

Jodha baru sadar setelah Ruq menepuk bahu kirinya.. “Heii, Km knp Jodha?” ucap Ruq mengagetkan khayalan Jodha, 
“Mmm.. gak apa2 Ruq” ucap Jodha tersipu sambil menunduk pura2 membaca novelnya lagi..

Sekilas Jalal melirik kearah Jodha, yg kini Jodha sedang asyik ngobrol dg Ruq.. Matanya tersihir, debaran jantung mengalunkan irama halus, Jodha msh asyik ngobrol dg bibir yg mengerucut bergerak seirama dg jari2 lentiknya yg tak bisa diam.. “Menggemaskan!” batin Jalal bibirnya tersenyum tipis..

“Mr. Jalal duduklah knp berdiri saja?” seru Mr. Director..

Sekilas tatapan Jodha Jalal bertemu.. Jodha melempar senyum tipis Jalal hanya diam terpesona... Jalal pun duduk tak jauh dr Jodha hanya terhalang empat orang posisi melingkar, mereka pun fokus pd si moderator briefing.. sesekali Jodha melirik Jalal tp Jalal tak menyadarinya Jodha pun diam.. Tp akhirnya Jalal menyadarinya.. Begitupun seterusnya saling melirik saling melempar senyum, serasa dunia milik berdua.. Perasaan aneh menghujam mereka..

Jalal hanya luluh dihadapan dua wanita yaitu ammijaan dan tentu saja Jodha.. Yg lain, baginya tak ada yg menarik sama sekali.., daan si Nikita Mirza, wanita penggoda asal Indonesia, Jalal dijebak kedalam dunianya... lalu dia meninggalkan Nikita begitu saja tanpa kata..

Hari2 shooting mereka benar2 menyenangkan.. Walaupun Jodha adalah pendatang baru tp dia sangat profesional, aktingnya memukau banyak orang... Jodha lebih semangat berakting karena cinta pertamanya tumbuh disini..

Mereka sangat menikmatinya.. Akting mereka pun benar2 total.. Benih2 cinta pun mulai bersemi diantara mereka.. Jalal benar2 berubah drastis menjadi lebih manis dan tak kaku lagi.. Tp terkadang emosinya meluap2 seketika, hanya Jodha yg bisa menenangkannya, sebenarnya sebagian orang sedikit curiga tp Jodha beralasan hanya ingin membantu itu saja.. Jalal sangat memanjakan Jodha dlm hal apapun.. Daan hebatnya semua orang tak ada yg tau kalo mereka sepasang kekasih.. Kecuali keluarga mereka tentunya.. Alasan dr semua ini hanya satu privasi..

Mereka memiliki tempat rahasia, sebuah aula kosong dg dua kursi dan tembok selutut yg mengelilingi aula tersebut.. Mereka disana hanya untuk sekedar ngobrol atau berbagi cerita yg membuat mereka semakin dekat..

Siang itu mereka berdua break shooting, dan sepakat untuk ke aula cinta, tentu dg isyarat mata mereka.. Mereka pun menuju ke aula tersebut bergantian.. Mereka duduk bersila berhadapan, disalah satu tembok disana..

“Jodha.. memang kau tak keberatan kalo kita seperti ini terus.. bersembunyi dr semua orang disini?” ucap Jalal pelan..
Jodha hanya menggeleng.. Memang Jalal sudah sering menanyakan hal tersebut, Jodha hanya menggeleng, karena Jodha sangat menikmatinya.. Jalal apalagi dia memang sifatnya tertutup yg ada dia malah senang dg semua ini..
“Baiklah, boleh aku memegang tanganmu Jodha?” tanya Jalal lembut.. Jodha hanya diam tersipu.. Jalal menunggu jawaban Jodha..
Tp tiba2 Jodha memberanikan diri, mencoba memegang tangan Jalal terlebih dahulu.. Jalal kaget Jodha tersipu... Tp akhirnya, Mereka pun tersenyum senang (Pacaran ABG) Begitulah hari2 mereka lalui.. Chori chori chupke chupke..

Sebulan telah berlalu..
“Jodha, akhir2 ini aku lihat ada yg berubah dg Jalal..” ucap Ruq penasaran..
“Masa? Aku gak tau Ruq.” ucap Jodha bohong sambil menunduk baca novel.. Ruq mengerutkan dahinya bingung... “Setelah km datang dia benar2 berubah Jodha..”
“Itu perasaanmu saja Ruq..” ucap Jodha tenang..
Ruq berpikir keras,  “Tp Jodha! akting kalian sangat dapat, semua orang ngira kalo kalian sepasang kekasih beneran!“ ucap Ruq semangat sambil terkikik... Jodha menoleh kearah Ruq lalu tersenyum sambil geleng2.. “Ayo lah Jodha.. kalian ituu pasangan serasi...“ lanjut Ruq masih terkikik.
“Ruqaiyah Sultaaan... Km tak perlu memaksakan kehendak orang lain.. itu gak baik..” Jodha mencoba menasihatinya.. “Ruq.. Ruq.. makasih kalo ternyata kita pasangan serasi” batin Jodha geli.
“Yaa baiklah Begum Sahiba..“ ucap Ruq cemberut...
Jodha tertawa renyah, matanya menangkap sosok pangeran tampan yg berada agak jauh didepannya, saling memandang, melempar senyum, melirik... Ruq tak sadar karena asyik dg gadgetnya..

Disebuah taman yg sepii..
Malam hari yg dingin.... Mereka duduk berdampingan.
“Jodha.. ada yg ingin aku katakan..”
“Hmm.. katakanlah” ucap Jodha..
Lalu Jalal belutut didepan Jodha sambil menyodorkan sebuah kotak kecil hitam dg pita warna gold.. “Ini.. bukalah”
“Apa ini Jalal?” tanya Jodha polos.. Lalu Jodha membukanya, sebuah cincin emas putih dihiasi black diamond yg indah.
“Maukah kau menikah denganku Jodha Sharma?”
Jodha kaget, menutup mulutnya, mata bulat yg indah lucu..terharu dan menitikkan air mata.. “Jalal.. aku..” ucap Jodha gugup..
Jalal msh setia berlutut menatap Jodha, dan menunggu jawaban.. Jodha mengela nafas dan membuangnya pelan.. Akhirnya Jodha pun menggangguk mantap tanda setuju “Yes! “ seru Jalal semangat.. Jalal pun mencium kening Jodha lembut.. Jodha tertunduk malu.. Mereka pun pulang dg hati lega dan senyum sumringah..

Selama pacaran Jodha Jalal sudah saling terbuka satu sama lain, kecuali masa lalu Jodha itu... Jodha meminta satu syarat kalo setelah menikah Jodha meminta kamarnya terpisah, karena blm siap untuk menjalani kewajiban sebagai seorang istri seutuhnya karena memang Jodha pernah operasi lima bulan lalu, operasi perut kanan bagian dalam yg terkena benda tumpul, dan kalo terkena gesekan perutnya akan terasa linu, itulah alasan yg dikatakan pd Jalal dan orang tuanya.. sebenarnya itu jg untuk menutupi masa lalunya dr Jalal.. Dan Jalal menerima dg hati ikhlas.. Karena Jalal sangat mencintainya dan menerima semua kekurangan Jodha... Sebelumnya Jalal sudah memililki rumah minimalis yg cukup asri untuk mereka tempati setelah menikah..

Satu bulan berpacaran akhirnya mereka menikah di Amer dg adat Hindu, dan diulang di Delhi dg adat Islam, mereka hanya mengundang keluarga dan teman2 dekat saja..

“Kamu tuh yaa, ini benar2 kejutan yg luaaar biasa, Jodha! bisa2nya aku gak tau hal ini, bodohnyaa kamu Ruuq..” ucap Ruq semangat, setelah tau adanya undangan pernikahan dg nama Jodha Sharma aur Jalaluddin Muhammad... Begitu pun Moti Salima terkejut dan tak percaya, mereka pun bahagia mendengarnya, mereka memeluk Jodha bergantian, Jalal hanya tersenyum dan berusaha meminta maaf yg sebesar2nya pada Ruq Salima Moti dan pd semua orang tentunya kalo akting mereka berhasil.. Mereka pun tersenyum...

Semua orang di lokasi shooting benar2 dibuat kaget dg pasangan ini, mereka benar2 pintar berakting, dunia perfilman dan pertelevisian pun super heboh memberitakan pernikahan pasangan ini, pasangan serasi yg sangat fenomenal.. Begitu mereka mengabadikannya..

Setelah menikah mereka hanya cuti 3hari dan diisi dg menghadiri undangan2 offair maupun onair... Belum ada bulan madu belum ada MP, tapi kemesraan dan keromantisan mereka sangat mereka nikmati walaupun belum seutuhnya...
#Flashback End

1 jam setelah insiden ditaman itu tepatnya pukul 12.30 siang.. Jodha Jalal sudah berada di ayunan putih yg dipasang dikoridor teduh yg menghadap taman... Mereka sangat menikmati ketenangan siang itu mereka saling memeluk, Jodha menyandarkan kepalanya didepan bahu Jalal, Jalal pun memeluk Jodha dg tangan kanannya.. Mereka larut dalam ketenangan yg luar biasa, perasaan lega yg melapangkan hati mereka, tak ada lagi kebekuan dan ganjalan dihati mereka, benar2 lapang dan ringan...
“Kau mencintaiku sayang?” tanya Jodha tiba2.
“Sangat!” jawab Jalal singkat dan mantap.
“Apa yg kau cintai dariku?” tanya Jodha lagi, pertanyaan yg sering dilontarkan Jodha berkali2, berkali2 itu jg Jalal menjawabnya tanpa bosan.
“Kekuranganmu”.. ucap Jalal lembut...
Jodha terharu.. Jodha hanya meyakinkan kalo pertanyaan itu terus saja diulang karena Jodha ingin benar2 mantap kalo Jalal memang mencintai segala kekurangannya tp dari dulu Jodha tidak berani menceritakannya pd Jalal, kekurangan dirinya di masa lalu karena Jodha benar2 takut kalo Jalal tidak bisa menerima dirinya dan tak sanggup kalo sampai kehilangan Jalal.. Tp kenyataanya sekarang ketakutan yg selama ini Jodha rasakan akan hilang dg sendirinya karena mendapat dukungan dan kepercayaan dr Jalal...
“Sayang... sepertinya kita kembali shooting saja.. aku sudah baikan ko..” ucap Jodha sambil memandang wajah Jalal..
“Nehi...” ucap Jalal singkat,
“Kyu?” tanya Jodha memonyongkan bibirnya lucu..
“Karena aku sudah minta izin pd Mr. Director jg Miss. Produser kalo kau sedang tidak sehat.., mereka mengerti ko...”
“Tapii, take kita msh banyak yg blm beres.. “ ucap Jodha serius..

Kini mereka duduk berhadapan dg satu kaki mereka menggantung..
“Kau benar sayang, tp kita akan menggantinya dihari lain ya.. karena hari ini aku ingin kita habiskan bersama... “ ucap Jalal serius sambil menatap Jodha..
“Hmmm.. baiklah.. “ ucap Jodha manja..
Jalal menatap Jodha mesra dan liar.. Jodha selalu merasa salah tingkah kalo Jalal menatapnya seperti itu, “Apa?” tanya Jodha tersipu.. Jalal hanya diam sambil tersenyum maut.. “Lalu apa yg akan kita lakukan hari ini?” tanya Jodha lg msh salah tingkah.. Jantungnya berdebar.. berkali2 Jodha menunduk karena malu.. Jalal sangat menikmatinya..
“Malamnya masih lama ya? “ ucap Jalal seakan bicara sendiri sambil melirik Jodha,
“Malam? memang ada apa dimalam hari?” tanya Jodha polos...
“Ya, malam.. mm.. malam penuh bintang dan bulan.., kau menyukainya kan?” ujar Jalal sambil mendongak ke atas ke langit biru..
“Ya aku menyukainya..” ucap Jodha msh polos tak menyadari kalo kata2 Jalal tertuju pd sesuatu..
“Ya tentu.. mm.. perutmu sudah tak sakit kan?” tanya Jalal gemes melihat tingkah istrinya ini..
“Perut? Ya.. ti.. tidak..”ucap Jodha gugup ternyata dia baru sadar ucapan2 Jalal itu.. “ Mm..memang knp?” tanya Jodha khawatir..
“Kau ingin tau?” tanya Jalal dg tampang nakal..
Jodha hanya tersenyum masam.. “ Hey Bhagwan dia ingin malam ini... tp apa aku siap?” batin Jodha gugup..
Jalal mendekatkan wajahnya kearah Jodha, “Atau sekarang sajaahh.. “ desah Jalal lembut ditelinga Jodha..

Bersambung

FanFiction Penantian Bagian yang lain Klik Disini


0 comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan Anda. Setelah baca jangan pelit comment ya...

Mohon tidak melakukan Copy Paste isi Blog ini dalam bentuk maupun alasan apapun. Tolong hargai kerja keras penulis.

Terima Kasih.