Penantian Bagian 25



By Kayla Kayla

Namun tiba tiba saja Jodha memalingkan wajahnya kearah lain..

“Hmm.. aku.. aku ingin bertemu amijaan” ucap Jodha mencoba menghindar,

Jalal membuang nafasnya dg kasar dan berusaha untuk tidak emosi.. “Kau masih lemah sayang, sebentar lagi juga amijaan kesini” ujar Jalal sambil melirik Jodha yg terus saja menghindari tatapan Jalal tapi sebenarnya Jodha ingin sekali membalas menatapnya juga..

Jodha menggeleng dan hendak berdiri, namun tubuhnya masih lemah, secepat kilat Jalal menangkap dan mendekap tubuh Jodha yg hampir jatuh, dan kali ini Jodha tak bisa lagi menghindari tatapan sayu dan redup dari mata indah yg berkilauan karena terlihat genangan air bening yg tertahan disana..

Lagi lagi Jodha tak bisa mengalahkan ego nya sendiri, setelah lama mereka saling menatap, Jodha baru tersadar dan mencoba melepaskan dekapan Jalal, Jalal pun mengerti maksud Jodha, dia pun segera melepaskan dekapannya lalu mendudukannya ditepi ranjang dg perlahan..

“Jangan memaksakan diri sayang, kondisimu masih lemah, dan ingat calon bayi kita membutuhkan istirahat” ucap Jalal dg penuh perhatian dan kasih sayang, yg kini ikut duduk di samping Jodha, hendak hati ingin mengelus perut istrinya namun di urungkannya..

Mereka kembali hening..

Namun lagi lagi Jalal mencoba mencairkan suasana,
“Maafkan aku Jodha, aku tau kesalahan yg aku perbuat telah menyakitimu, dalam hal ini aku ingin menjelaskannya padamu agar tidak ada kesalah fahaman lagi” ucap Jalal dg nada menyesal namun tegas,

“Katakanlah” ucap Jodha dg nada datar namun pandangannya masih kearah lain, Jalal melanjutkan “Sebenarnya aku sudah tau kau hamil, dari isyarat amijaan sewaktu kita membicarakan dr. Khan, beliau dokter kandungan keluarga, beliau yg membantu proses kelahiran sewaktu amijaan melahirkan aku dan Mirza, walau sepenuhnya blm yakin kau hamil, karena kau belum diperiksa oleh dokter, tp aku percaya pd amijaan, karena beliau tau dan sudah berpengalaman setelah menyadari semua tanda2 yg terjadi padamu, aku tau, sebagai wanita kau sangat tersinggung dan kecewa atas perlakuanku waktu itu, tapi alasanku melakukan hal itu karena sangat khawatir dan takut terjadi apa2 pada rahimmu, aku benar2 khawatir Jodha, dan tidak mau kau merasa sakit, aku mohon kau mengerti sayang” Jalal terus menatap Jodha dg matanya yg mulai berkaca2, pandangan Jodha masih ke arah lain,

“Aku tau itu” ucap Jodha tiba tiba dengan nada angkuhnya, Jalal terkejut

“Apa?! jadi kau sudah tau, dan barusan kau hanya menggodaku ya? Jodhaa..” ucap Jalal sambil hendak mencium Jodha lagi, namun dg gesit Jodha segera manahan bibir Jalal dg tangannya

“Aku tidak menggodamu, aku hanya memberimu hukuman” timpal Jodha sambil menatap mata Jalal yg mengerjap2 jenaka karena tangannya sekarang membekap mulut Jalal dg kuat, Jodha tersadar dan tersipu, dg cepat melepaskan tangannya..

“Haahh.. Legaa” seru Jalal sambil melirik Jodha yg menunduk menahan senyumnya..

Namun Jalal kembali bersedih “Hmm... hukuman, aku mengerti, kalo memang kesalahanku tak bisa dimaafkan, dan memang pantas dihukum, baiklah aku terima dengan senang hati” ucap Jalal dengan nada pasrah, Jodha merasakan dadanya sesak dg perkataan Jalal barusan, lalu mengangkat wajahnya, ternyata Jalal sedang menunduk dan nampak kesedihan..

Heniing....

Akhirnya Jodha luluh dan tersentuh juga, egonya pun kini sedikit demi sedikit bisa dikalahkannya, Jodha memberanikan diri memegang mesra wajah Jalal dengan kedua tangannya lalu mendongakkannya telihatlah wajah sendu dan mata redup Jalal yg kini telah basah, Jodha pun tak kuasa menahan air matanya, dia mengusap airmata yg menetes dipipi Jalal, Jalal pun membalasnya..

“Maafkan aku sayang” ucap Jodha sambil terisak, Jalal menggeleng kuat, akhirnya mereka langsung berhambur saling memeluk erat dengan penuh rasa haru, diiringi tangisan bahagia...

Jalal melepaskan pelukannya lalu menatap kedalam bola mata indah Jodha yg bening, kali ini Jodha tersenyum karena merasa sangat nyaman dg tatapan Jalal yg redup dan penuh kasih sayang,

Jalal memberanikan diri mendekatkan lagi bibirnya pada bibir Jodha yg pucat namun menggoda, secepat kilat Jodha memejamkan matanya pasrah.. dan kali ini akhirnya kehangatan merasuki tubuh mereka, yg sebelumnya membeku bagaikan sebongkah es..

Tiba tiba terdengar suara pintu dibuka, mereka panik lalu bergegas saling melepaskan, juga merapihkan diri masing masing, Jalal langsung berdiri kikuk dan segera menyambut orang yg masuk tanpa ketuk pintu terlebih dahulu, ternyata ibu Hameeda datang ditemani Zakira yg membawa sebuah nampan dengan mangkuk berisi sup hangat khusus Jodha..

“Amijaan, senang sekali anda datang, Jodha sudah tak sabar ingin bertemu dg amijaan” ucap Jalal sambil terkekeh dan segera mengambil nampan tersebut dari tangan Zakira, Zakira pun hanya melongo dibuatnya..

Jodha dan ibu Hameeda saling memandang karena merasa heran dg tingkah Jalal kali ini.. Jodha pun menahan senyumnya sambil memandang sengit ke arah Jalal dan Jalal malah cengengesan..

Kali ini Jodha makan dg sangat lahap dan penuh semangat tanpa rasa mual yg melanda perutnya, kareana amijaannya membuatkan sup sayuran kesukaan Jodha ditambah dg resep buatannya sendiri, dan Jalal lah yg tak kalah semangatnya, dia menyuapi dan memanjakan Jodha dengan penuh kesabaran, dan diselingi tawa riang diantara mereka, sesekali mulut Jodha belepotan, dengan penuh perhatian dan telaten Jalal tak sungkan mengelapnya, kini sifat manja yg ada di dalam diri Jodha semakin melekat kuat.. Membuat Jalal harus selalu bersabar dan bersabar...

Ibu Hameeda merasa sangat bahagia, melihat mereka menikmati masa2 ini, apalagi melihat Jalal yg sangat berhati hati merawat Jodha “Semoga kalian akan bahagia sampai nanti, selamanya. Aamiin” batin ibu Hameeda dg perasaan haru..

Ibu Hameeda pulang setelah Mirza menjemputnya, tak lupa Mirza mengucapkan selamat pada bhaijaan dan Jiji nya.. Mereka pun berpamitan dan segera pulang...

.

Dini hari di dalam mobil, menuju lokasi shooting..

“Zakira, pastikan semua keperluan istriku sudah kau bawa, vitamin, makanan kecil, minumannya, jangan sampai ada yg tertinggal” ucap Jalal tegas sambil mengelus perut Jodha yg terbungkus sweater tebal dengan lembut, Jodha hanya tersenyum sambil bergelayut manja disamping Jalal, mereka duduk di jok belakang, sementara Zakira duduk didepan di sebelah Mr. Bhagwandas yg menjadi bodyguard merangkap supir,

“Ya Mr. semua sudah siap” ucap Zakira sambil membuka kembali tas kecil yg dipangkunya, memeriksa lagi semua isinya siapa tau ada yg tertinggal,

.

Lokasi shooting

Mereka saling bergandengan tangan, dan kebiasaan Jodha sekarang, selalu ingin berdekatan dg suaminya dimanapun tanpa malu lagi, itupun kalo Jalal dalam keadaan bersih dan wangi..

Semua team di lokasi belum ada yg mengetahui kabar tentang kehamilan Jodha, karena Salima memang tidak menceritakan apapun, dan mereka sangat senang akan hal itu, karena nanti pada saatnya mereka akan mengumumkan kabar bahagia ini...

.

Mereka pun duduk santai di suatu ruangan break shoot favorit berdua, namun kini bertiga bersama Zakira, ruangan tak ber Ac, karena Jodha paling tidak menyukainya..

“Sayang.. sekarang giliran aku take, ikut kesana ya?” ucap Jalal sambil bangkit dan meraih lengan Jodha dg perlahan, Jodha menggeleng manja

“Disini saja sm Zakira, kau pergilah, cepaat, aku gak mau Mr. Director mulai marah marah lagi” ucap Jodha dg nada khawatir, “Baiklah, Zakira jangan pernah tinggalkan dia sedetikpun, itu tanggung jawabmu selama aku tidak disampingnya” ucap Jalal dg tegas sambil mengecup sayang kening Jodha, Zakira pun mengangguk.. Jalal pun berbalik, hampir saja menabrak Ruq dan Moti yg akan menuju kearah Jodha duduk..

“Aaw.. Jalal hati hati, knp buru buru sihh??” seru Ruq sambil bertolak pinggang, namun Jalal hanya tersenyum sambil menepuk pelan bahu kanan Ruq dan berlalu dengan riang.. Ruq mendengus dengan kesal dan Moti hanya melongo melihat Jalal yg pergi..

Ruq dan Moti menghampiri Jodha dan Zakira yg sedang memeriksa isi tas kecil yg dibawanya.. “ Aahh Jodha, aneh tingkah suamimu ituu, knp sih dia??” ujar Ruq sambil duduk dikursi disebelah Jodha, Moti pun duduk didepan mereka.. Jodha hanya menggeleng sambil tersenyum penuh arti..

“Heii, malah senyum2 gitu Jodhaa.. Sekarang km bawa Zakira segala, memang knp? ucap Ruq penuh kebingungan sambil memandang Zakira yg masih sibuk mencari2 sesuatu.. Jodha tak menjawab pertanyaan2 Ruq, pandangannya hanya tertuju pada Zakira..

“Maaf Mrs.. sepertinya ketinggalan, biar saya ambil sekarang, saya akan minta antar Mr. Bhagwandas” ucap Zakira setelah apa yg diminta Jodha tidak ada.. Ruq dan Moti hanya diam dengan ekspresi sangat kebingungan..

“Tidak perlu Zakira, aku ingin suamiku yg mengambilnya, tolong kau panggil dia ya sekarang” ucap Jodha dengan ramah.. Zakira pun mengangguk dan segera berlalu menuju tempat Jalal

“Jodha! ada apa sih, apa yg kau cari Jodhaa?!” ujar Ruq semakin kesal karena dari tadi Jodha tak menjawab satu pun pertanyaannya..

“Ruq, aku sedang mencari...” ucap Jodha tapi ta diteruskannya, karena Jalal sudah berada didepannya yg diikuti oleh Zakira

“Jodha sayang.. aku tidak bisa mengambil green tea mu sekarang, biar Zakira saja yg ambil ya” ucap Jalal dg pelan, sambil berjongkok didepan Jodha yg masih duduk.. Jodha hanya menggelang manja.. Jalal masih bersabar..

“Tapi aku tak bisa membawanya sekarang, aku masih ada dua sampai tiga scene lagi dan tadi Mr. Director memberi izin hanya 10 menit itu pun hanya untuk bicara denganmu saja” ucap Jalal masih dg nada pelan dan halus.. Ruq dan Moti hanya diam karena memang tidak mengerti sama sekali apa yg Jalal bicarakan...

“Pokoknya aku mau kau yg ambil sendiri!” ucap Jodha mulai kesal, sambil memalingkan wajahnya kearah lain, Jalal membuang nafasnya dg kasar, lalu menatap Jodha lagi dan mencoba masih bersabar.. “Tapi Jodha, kau tau kan jarak dari sini kerumah kita itu hampir 30 menit, tolong mengertilah sayang..” ucap Jalal lagi..

“Baiklah kalo tidak mau, aku ambil sendiri saja!” ujar Jodha dan hendak berdiri, namun Jalal lebih gesit berdiri lalu menahan kedua bahu Jodha.....

Bersambung

FanFiction Penantian Bagian yang lain Klik Disini


1 comments:

  1. Jodha malah makin manja sama jalal tapi tetap semangat yah.
    Ditunggu kelanjutannya!!!

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan Anda. Setelah baca jangan pelit comment ya...

Mohon tidak melakukan Copy Paste isi Blog ini dalam bentuk maupun alasan apapun. Tolong hargai kerja keras penulis.

Terima Kasih.