By Kayla Kayla
“Baiklah kalo tidak mau, aku ambil sendiri saja!” ujar Jodha dan hendak berdiri, namun Jalal lebih gesit berdiri lalu menahan kedua bahu Jodha dengan lembut...
“Ya baiklah sayang... kau duduk saja, aku akan ambil green teanya sekarang, Zakira.. jaga dia baik baik “ ucap Jalal sambil berlalu tanpa melirik kearah Jodha lagi.. Jodha memandang Jalal yg berlalu dan semakin menjauh, namun Jodha malah menghentikannya “Tunggu!”
Saat itu juga Jalal menghentikan langkahnya namun masih enggan untuk berbalik “Sabarlah Jalal..”batinnya mencoba terus bersabar, dia pun berbalik dan tersenyum lalu menghampiri Jodha yg masih memandangnya..
“Ya sayang, ada apa?” ucap Jalal sambil berjongkok lagi dan membelai lembut rambut Jodha..
“Tidak usah di ambil, aku mau air mineral saja, ada kan Zakira?” ucap Jodha dg tenang sambil menoleh ke arah Zakira dan dibalas anggukannya, Jalal tersenyum lega namun sedikit kesal, semua orang merasa heran dg tingkah Jodha ini terutama Ruq dan Moti, mereka saling memandang penuh kebingungan..
“Baiklah, aku kembali take ya, atau ada sesuatu yg kau inginkan lg istriku sayang?” ucap Jalal dengan nada pelan dan lembut.. Jodha menggeleng manja sambil meminum air mineral yg disodorkan Zakira... Jalal mengangguk dan tersenyum lalu mengecup kening Jodha penuh kasih sayang... Jalal pun berdiri dan bergegas menuju ke arah studio..
“Jodha!! aku ingin penjelasan darimu, knp kau buat kita kebingungaaan??” seru Ruq sambil mengerutkan dahi dan memonyongkan bibirnya... Moti hanya diam bertopang dagu menunggu jawaban Jodha.. Jodha hendak berbicara, tapi Ruq segera memotongnya..
“Aaahh... tunggu tunggu.. aku curiga.. terjadi sesuatu padamu kan Jodhaa??” ucap Ruq sambil memincingkan matanya tajam kearah Jodha, Moti malah melotot penasaran, Jodha dan Zakira hanya senyum senyum...
Ruq pun berbisik “Jodha... kau hamil ya kan?” matanya kini mengerjap2 menggoda, Moti terkejut karena bisikan Ruq terdengar jelas ditelinganya.. Jodha tersenyum dan mengangguk...
“Jodhaaa...!!” suara cempreng dan riang yg bersamaan membuat Jodha dan Zakira segera menutup telinga mereka, sekaligus pasrah dengan ocehan mereka..
Ruq dan Motii berdiri dan saling bergantian memeluk Jodha dengan erat..
“Akhirnya Jodhaa.. kita akan segera mendengar tangisan bayi yg lucu dan menggemaskan” ucap Ruq dg terharu sambil mengelus perut Jodha yg masih langsing..
“Hmm.. dan aku rasa dia bakal hoby makan kayak aku ya kan Jodha?” ucap Moti riang namun dibalas tatapan sengit oleh Jodha,
“Motiii... kalo dia hoby makan nanti badannya kaya dia” ucap Ruq sambil menunjuk Jalal yg baru saja datang menghampiri mereka lalu mendekat kearah Jodha, tawa riang merekapun menggema, kecuali Jalal hanya tersenyum masam..
“Sudah.. sudah... jangan buat calon ayah ini cemberut, aku gak mau nanti bayiku ikutan cemberut jg” ucap Jodha sambil menyandarkan kepalanya dibahu Jalal, dibalas Jalal dengan merangkul pinggangnya.. Lagi lagi mereka tak bisa menahan tawa kerasnya...
Akhirnya... semua orang diwilayah lokasi shooting pun mengetahui kabar bahagia pasangan ini, semua team maupun para pemain mengucap selamat dan menyalami mereka bergantian..
Dan.. kabar bahagia inipun begitu cepat menyebar keseluruh dunia, bagai angin sejuk di musim panas, orang orang mengucap syukur bahagia..kecuali dua orang yg dari dulu tidak pernah menyukai pernikahan mereka....
.
Hari hari mereka lalui dengan penuh kesabaran, penuh cinta dan kasih sayang, Jalalpun semakin memanjakan Jodha, apapun yg Jodha inginkan, saat itu juga Jalal pasti mewujudkannya, namun perasaan Jodha berangsur lebih nyaman dengan perlakukan Jalal, diapun mulai bersahabat dengan ego keras kepalanya sendiri, tapi tetap saja sifat manjanya masih mendiami dalam dirinya,
Karena kehamilan Jodha kini, membuat Jalal semakin penuh kesabaran, mulai belajar menguasai ego nya, dia juga mulai bisa meredam amarahnya, mulai ramah dan akrab dengan semua orang, terutama yg berhubungan dengan media,
Jodha sangat bersyukur memiliki suami seperti Jalal dia suami yang sangat sabar, tangguh dan jarang sekali mengeluh.
.
2 bulan kemudian
Kehamilan Jodha memasuki masa usia 3bulan, namun masa ngidamnya belum juga berakhir dan disini kesabaran Jalal benar benar diuji,
Suatu malam, selesai pulang shooting yg hampir tengah malam, seperti biasa sebelum pulang kerumah, Jalal selalu menyempatkan diri mandi terlebih dahulu di lokasi shooting, untuk menjaga perasaan Jodha..
Mereka telah berada di dalam mobil, seperti biasa berempat bersama Zakira dan Mr. Bhagwandas, mobil Jaguar Jalal kini dilengkapi tempat privacy, menambahkan penghalang antara jok depan dan belakang..
Selama perjalanan Jodha sudah tertidur pulas dipelukan Jalal, Jalal begitu penuh cinta dan kasih sayang menjaga agar selama perjalanan ke rumah Jodha merasa nyaman dalam pelukannya, karena akhir akhir ini Jodha hampir tak bisa tidur pulas, Jodha merasa tersiksa karena masa mualnya belum berakhir juga dan lebih tersiksa lagi tidak diikuti dengan muntah...
Mobil hendak memasuki garasi rumah minimalis mereka, namun tiba tiba saja Jodha bangun dan bergumam “Aku ingin pergi ke Amer sekarang juga sayang” Jalal terkejut karena gumaman Jodha terdengar serius, dia pun berusaha tenang..
“Tapi sayang ini hampir tengah malam, dan kau sedang kurang sehat, kita pergi besok pagi saja ya?” timpal Jalal sambil membelai dengan lembut rambut Jodha, Jodha hanya menggeleng manja
“Aku ingin bertemu maasa, Sukania, Shivani, mereka kan ingin melihat lagi calon bayi kita” ucap Jodha sambil cemberut dan bergelayut manja dipelukan Jalal.. Jalal diam, namun mencoba berpikir jernih
“Jodha sayang, mereka kan sudah pernah datang kesini, hampir sebulan maasa disini merawatmu, jadi jangan terburu buru ya, besok pagi saja kita berangkat” ucap Jalal dengan sangat halus, Jodha tetap menggeleng manja..
Kini mobil telah masuk ke garasi, Zakira dan Mr. Bhagwandas hendak keluar mobil, namun Jalal menghentikan mereka
“Tunggu, kita ke Amer sekarang juga!” ujar Jalal tegas
“Ke stasiun Delhi!! karena aku ingin naik kereta!” sergah Jodha dengan penuh semangat, Jalal lagi lagi dibuat terkejut dan tak percaya dengan tingkah Jodha kali ini, Mr. Bhagwandas menekan tombol penghalangnya lalu menoleh ke arah Jalal menunggu persetujuanya, Jalal membuang nafas beratnya dengan perlahan, dan dengan terpaksa Jalalpun mengangguk..
“Terimakasih sayang” seru Jodha riang sambil memeluk dan mengecup kilat bibir Jalal, Jodha hendak melepaskan, namun Jalal malah lebih mempererat pelukannya dan membalas kecupan Jodha dengan perlahan, Jodhapun membalasnya lagi namun mulai bergairah, mereka saling membalas, ciuman mereka semakin bergairah hangat, saat ini hati Jalal sedang panas karena memendam kekesalan atas tingkah Jodha, dan kini hanya ciuman hangat yg bisa mendinginkan suasana hatinya...
.
Stasiun Delhi pukul 11.45 malam
Mereka turun dari mobil dan berjalan menuju tempat tunggu di stasiun, Jodha tak pernah sekalipun melepaskan gandengan tangannya dari lengan kiri Jalal, malah lebih mempererat, Jalal hanya tersenyum dan sangat menikmati masa masa Jodha yg semakin hari semakin manja..
“Mr. Jalaluddin ya?!” seru tiba tiba dari seorang wanita muda yg cantik menghampiri Jodha dan Jalal yg masih berjalan mesra, ke tempat yg mereka tuju..
“Ya, maaf anda..?” balas Jalal sambil mengerutkan dahinya bingung.. Jodha semakin mempererat gandengan tangannya, dan memasang wajah menyelidik ke arah wanita tersebut, dari ujung kaki sampai ujung kepala tak lepas sedikitpun dari tatapan tajamnya, wanita cantik berambut panjang, yg umurnya terlihat lebih muda darinya,
“Saya salah satu penggemar berat anda Mr. lihatlah ini” ucap wanita tersebut sambil menyodorkan smartphone nya pada Jalal, namun secepat kilat dg angkuh Jodha merebut smartphone tersebut dan terlihatlah foto Jalal yg tampan terpampang dijadikan wallpaper disana, tiba tiba saja hatinya memanass, dan saat itu juga Jodha mengembalikan smartphone tersebut pada si pemilik tanpa sempat Jalal melihatnya,
Si wanita muda itu hanya melongo tak percaya dengan apa yg Jodha lakukan, tapi dia berusaha tenang dan tersenyum penuh pengertian, Jalal merasa heran namun saat itu juga menyadari kalo kali ini suasana hati Jodha sedang tak menentu, karena tak seperti biasanya Jodha merasa cemburu pada seorang fans wanita muda, dari banyak kejadian, biasanya Jodha hanya menanggapinya dengan santai tanpa rasa khawatir ataupun cemburu.. tapi kali ini sangat berbeda,
Akhirnya si wanita hanya meminta tanda tangan mereka berdua, tanpa menoleh ke arah tatapan sengit dan tajam Jodha yg menurutnya sangat menusuk dan mengerikan, dia pun berpamitan dan segera berlalu dengan berlari kecil menjauhi mereka...
Jalal mencoba menggoda Jodha dengan pandangannya tak lepas dari si wanita muda yg berlari semakin menjauhi mereka, dengan tatapan sengitnya, Jodha menutup wajah Jalal dengan telapak tangan kirinya, namun Jalal malah tertawa terbahak bahak...
Jodha semakin kesal dibuatnya dan hendak berlalu meninggalkan Jalal yg masih tertawa, dengan gesit Jalal meraih lengan kanan Jodha,
“Jangan marah.. aku hanya ingin menggodamu saja sayang” ucap Jalal pelan sambil menahan senyumnya, Jodha hanya diam mematung dengan wajah cemberutnya,
“Ayo duduk sini” ucap Jalal lagi sambil membantu Jodha duduk disampingnya, Jodhapun duduk dengan malas dan diam seribu bahasa, duduknyapun kini bergeser sedikit menjauhi Jalal, Jalal tersenyum dan ingin sekali menggodanya lagi, Jalal pura pura bangkit dan hendak berlalu...
“Tunggu! kau mau kmn?” seru Jodha dengan panik sambil meraih lengan kiri Jalal, “Duduk disini, jangan pergi” ucapnya manja, Jalal tersenyum penuh kemenangan, lalu duduk kembali, kali ini Jodha sangat merapatkan posisi duduknya seakan tak ingin Jalal pergi lagi..
“Baiklah sayang.. aku tak akan pergi, tapi kau telah merusak lengan jaketku sayang, lihatlah” ucap Jalal sambil terkekeh.. mata Jodhapun beralih ke genggaman tangannya yg sangat kuat pada lengan kiri Jalal, dan memang lengan jaket Jalal terlihat sangat kusut karena ulah Jodha yg keterlaluan tersebut, Jodha hanya tersenyum semanis mungkin untuk menghilangkan rasa malu nya, Jalal tersenyum geli melihat tingkah lucu istrinya ini lalu mencubit mesra ujung hidungnya yg mancung dengan gemes...
Tak berapa lama..
“Aku mau pulang saja!” ucap Jodha tiba tiba setelah Mr. Bhagwandas menyerahkan dua tiket kereta pada Jalal, lagi lagi Jalal dibuat heran dan kesal, berulang kali juga Jalal membuang nafas beratnya dg perlahan...
“Ya Khudaa, sabarkanlah diriku, atas semua perlakuan istriku ini, karena aku sangat menyayangi dan mencintai mereka” batin Jalal yg semakin bergejolak tak menentu..
Jalal mengecup dan menghirup kening Jodha dengan hangat, “Ya sudah.. kita pulang saja, sepertinya kau sudah sangat lelah sayang” ucapnya dengan pelan, Jodha pun mengangguk manja...
Bersambung
FanFiction Penantian Bagian yang lain Klik Disini
Pusing..pusing..br kali ini liat bumil manisnya minta ampun...hahaha..sabar y bang jalal ngadepin jodha nya demi baby...buat penulis sukriya n d tgg kelanjutanny..
ReplyDeleteJodha manja banget sama jalal sampai2 jalalnya kesal tapi yah menahan terus di hatinya sabar aja mungkin ini ujian buat jalal agar jalal bisa menjaga jodha dengan penuh kasih sayang ^_^
ReplyDeleteLanjutin ceritanya mbak!!!
Ya Khuda,,,gemes banget liat tingkahnya Jodha,,,,
ReplyDeletePenulis ceritanya pinter banget sih....bikin pembacanya gemes ama kelakuan Jodha...he he he
ReplyDeletebiasanya bang kumis yang manjanya top dah...tapi di cerita ini...sekarang kena deh..