
“Jodha, apa yang kamu lakukan di sini? Bukannya kamu harus belajar di asrama? tanya Meena sambil membalikkan tubuhnya.Jodha masih saja memeluk, dia menyandarkan kepalanya di di bahu maminya dengan suara manja dia menjawab, “Jodha kangen mami....” Ibu dan anak ini pun berpelukan untuk beberapa saat mereka terdiam. Meena lalu melepas pelukan dan memandangi wajah putrinya, Dia mencium kening putrinya dengan penuh kasih sayang. Setelah puas melepas rindu meena memulai percakapan.
“Sayang, kamu sudah lama disini? kenapa tidak menemui mami di dalam saja, udara di luarkan sangat dingin dan kenapa kamu tengah malam begini kesini? Katakan sama mami apa kamu ada masalah??”Jodha terdiam, matanya berkaca-kaca..Dia hanya menggelengkan kepalanya.Tapi Meena tahu betul kalau anaknya itu menyembunyikan sesuatu, “Jangan bohong sama mami, katakan ada apa sayang? Jangan bikin mami cemas!”Jodha memegang tangan maminya, dia menarik nafas lalu membuangnya dengan suara memelas Jodha menjawab, “mi.., kalau Jodha tidak masuk P3 apa mami mau membiayai Jodha sekolah penerbangan?” Dengan cepat Meena menjawab “tentu sayang.”
Jodha sangat kaget mendengar jawaban Meena, sungguh dia tak percaya orang yang dulu menentang keinginan nya menjadi pilot tapi sekarang mendukungnya, Dia berusaha meyakinkan, “Benar itu mi, tapi kenapa mami tiba-tiba mendukung Jodha? Meena tersenyum. “Jodha, kamu tidak perlu tanya itu sama mami, karna buat mami kebahagian kamu adalah segala-gala nya.” Jodha menangis dan memeluk Meena kembali.
“Terimakasih mi..., Jodha sayang mami...” Mendengar ucapan Jodha, Meena pun terharu, air matanya pun menetes.Meena segera menghapusnya.Tangan nya lalu membelai rambut putrinya.
Meena merasa kedinginan lalu Meena mengajak Jodha naik ke mobil dan pulang kerumah.
Di sepanjang perjalanan Jodha menceritakan apa saja yang terjadi waktu dia ada di jakarta, dia juga menceritakan sikap Jalal yang kasar kepadanya dan meminta nya keluar dari P3.Mendengar cerita Jodha, Meena tersenyum lalu Meena memberitahu ke Jodha kalau Jalal berkali-kali menelfon nya, dia sangat khawatir dan juga merasa bersalah.Meena juga membenarkan sikap Jalal.Dia memberi pengertian kepada Jodha kenapa Jalal seperti itu, mendengar kata-kata mami nya Jodha tidak suka ,dia sangat kesal karna Meena lebih membela Jalal dari pada membela dirinya.
~~~~~~♡♡♡♡♡♡~~~~~~
Pagi ini Jalal mendatangi kamar Jodha,tapi ternyata semalam Jodha tidak pulang.Akhir nya Jalal memutuskan untuk ke rumah Meena. Dia cuma ingin memastikan Jodha ada di sana atau tidak.Jalal benar-benar khawatir dan merasa bersalah.
“Pagi tante..” sapa Jalal, saat Melihat Meena muncul dari balik pintu.Meena tersenyum, dia sangat senang melihat kedatang Jalal.
“Morning.., wah Jalal kebutulan Jodha sudah pergi, katanya dia mau kembali ke asrama” kata Meena.sepertinya dia tau kalau kedatangan Jalal untuk mencari Jodha.
“Jadi semalam dia pulang kerumah tante? Syukurlah kalau begitu”ucap Jalal.
Meena mengangguk lalu mempersilahkan Jalal masuk.Jalal sempat menolak, tapi karna Meena memaksa akhirnya dia masuk dengan canggung karna ini pertama kali Jalal kerumah Meena biasanya mereka hanya bertemu di kafe.
Meena dengan ramah menyuruh Jalal duduk, lalu dia pergi ke dapur membuatkan kopi kesukaan Jalal serta mengambil kue Muffin fact yang dia bawa dari kafe semalam.
Meena kembali ke ruang tamu. Dia menaruh kopi dan muffin itu di meja,lalu dia duduk berhadapan dengan Jalal.Jalal kelihatan sangat bingung mau berkata apa karna dia merasa bersalah telah kasar kepada Jodha.Tapi disisi lain Jalal juga curiga kenapa Meena tidak marah kepadanya.
“Jalal, ayo diminum kopinya” suara Meena membuyarkan lamunan Jalal.
“makasih tante” jawab Jalal. Dia lalu meminum sedikit kopi itu karna masih terlalu panas lalu menaruh nya kembali. Dia memberanikan diri untuk memulai percakapan.
“Tante, maafkan jalal.Mungkin Jodha sudah cerita semuanya sama tante, tapi sebenarnya maksud ku melakukan semua itu aku tidak ingin Jodha bernasib sama seperti paman..”Jalal berhenti sebentar lalu melanjutkan kembali kata-katanya” Paman rela tidak menikah karna dia sangat mencintai tante, karna dia merasa bersalah sama tante karna dia tidak bisa melupakan tante, aku tidak ingin Jodha seperti itu tante...!”.
Mata Meena berkaca-kaca.
“Tante tidak marah, tapi tante berterimakasih kamu sudah peduli sama Jodha.Tante juga sudah berusaha untuk memberi pengertian sama Jodha.Tante bisa mengerti perasa an dia. Karna tante juga pernah meraskan itu.” Meena menghentikan bicaranya, pandangannya ke atas, dia berusaha menahan supaya air matanya tidak jatuh.
“Terus kenapa tante tidak ceritakan masalalu tante sama Jodha? siapa tau dengan begitu Jodha bisa cepat move on tante!” Mendengar pertanyaan Jalal Meena menarik nafas panjang...lalu menjawab nya.
“Tante sebenarnya sudah tidak mau mengungkit masalalu tante bersama paman kamu.”
Suasanya pun hening beberapa menit.
Dulu Meena dan Abdhul, Paman Jalal adalah sepasang kekasih. Mereka bahkan sudah bertunangan.Dua bulan sesudah bertunangan, Abdhul mendapat beasiswa untuk sekolah ke Amerika. Demi mendapatkan gelar kapten akhirnya dia meninggalkan Meena.Tapi karna kesibukan dia lupa sampai 6 bulan tidak memberi kabar , Meena mengira Abdul sudah melupannya. Akhirnya Meena memutuskan sekolah ke London dan kebetulan orang tuanya buka bisnis disana. Sejak saat itulah mereka sudah tidak berhubungan lagi. Abdhul berusaha mencari alamat Meena tapi dia tidak menemukannya, dia merasa sangat bersalah. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak menikah .Sedangkan Meena setelah lulus kuliah dia dan keluarga kembali ke indonesia .Orang tuanya menjodohkan Meena dengan Bharmal, Ayah Jodha. Jadi itulah alasan kenapa Meena dulu sangat benci kepada seorang pilot.
Sebelum Abdhul meninggal, dia meminta Jalal untuk mencari Meena dan menyampaikan permintaan maaf nya.Jalal dengan susah payah mencari tau tentang Meena, tanpa di sengaja waktu dia penerbangan ke london ada salah satu teman Abdhul yang memberi tahu alamat Meena. Akhirnya merekapun bertemu.
Jalal membuka percakapan kembali, “Tapi Jodha kelihatannya sangat curiga dengan kedekatan kita, tante?”
Sambil mengusap air matanya Meena menjawab” Nanti kalau waktunya sudah tepat, tante akan cerita sama Jodha.Emm..Jalal, paman kamu pasti sekarang sudah bahagia di alam sana,kedua adik kamu pun sudah dewasa bahkan mereka sudah bekerja.Tugas kamu sudah selesai nak, Apa kamu tidak ingin memikirkan kebahagian kamu sendiri.” Meena mencoba mengalihkan pembicaraan.
“Aku sudah bahagia tante”jawab Jalal singkat.
“Mungkin sekarang kamu sudah bahagia tapi kebahagian yang belum sempurna. Kedua orang tua kamu pasti sedih melihat kamu seperti ini, karna masalalu mereka kamu harus hidup tanpa mengenal cinta. Apa kamu tidak ingin melihat mereka bahagia?
“Maksud tante apa? Karna cinta kedua orang tuaku meninggal karna cinta paman juga harus menderita seumur hidupnya. Semua itu sudah cukup tante!”Jalal kelihatan sangat emosi.
Kedua orang tua Jalal meninggal di Taiwan, waktu itu usianya masih 10 thn. Mereka di bunuh oleh Ruqaya sahabat mereka sendiri. Karna Ruq sangat mencintai ayah Jalal, dia tidak ingin ayah dan ibu Jalal hidup bahagia. Dengan gelap mata dia membunuh mereka pada saat melakukan liburan ke Taiwan. Setelah membunuh Ruqaya bunuh diri dengan menembak dirinya sendiri.Maka dari itu Jalal sangat membenci negara Taiwan, dia juga tidak pernah percaya sama seseorang.Dia menjadi orang yang sangat dingin dan sangat tertutup.
Setelah kematian orang tuanya, Jalal di asuh oleh nenek dan paman nya Abdhul.
“Jangan menghukum diri kamu sendiri Jalal, jangan salahkan cinta, karna cinta juga kamu lahir kedunia ini.Kenapa kamu tidak mencoba mencari kebahagian yang sempurna,mempunyai pasangan, hidup berumah tangga dan mempunyai anak-anak yang lucu. Bukankah kamu pernah bilang kalau kebagian kedua adik kamu segala-galanya. Pasti kedua adik kamu sedih melihat kehiduapn kamu sekarang.kehidupan yang tidak sama dengan yang lain. Sepertihal nya dulu saat kamu melihat paman kamu hidup sendiri. Kamu sedih bukan??”
Jalal hanya diam.Dia tidak mampu menjawab .
“Tante berbicara seperti ini, karna tante sudah menganggap kamu anak tante sendiri, walaupun kita masih beberapa tahun saling mengenal.”
Meena langsung berdiri mendekati Jalal , Dia memegang bahunya seoalah-oleh memberi semangat.Jalal pun memegang tangan Meena.
“Terimakasih tante, tapi aku heran begitu kuatkah cinta hingga seseorang bisa melakukan sesuatu hal yang gila,sesuatu hal di atas kemampuan mereka.” Kata jalal dengan senyum di paksakan.
“Ya, itulah hebatnya cinta Jalal”jawab Meena.
Sekitar 1jam Jalal mengobrol sama Meena, akhirnya Jalal pamit untuk kembali ke asrama.
Tapi sebelum kembali ke Conventry Jalal memutuskan jalan-jalan dulu di London. Dia menyusuri jalanan di pinggiran sungai Thames. Dia melihat Kapal-kapal yang membawa wisatawan, banyak orang yang berlalu lalang ada yang foto-foto, duduk-duduk bersama pasangan, tiba -tiba langkah nya berhenti setelah matanya melihat gadis yang sedang duduk sambil membaca buku.Sekilas Jalal tersenyum senang karna bisa menemukan Jodha, tapi di saat melihat buku yang ada ditangannya muka Jalal langsung memerah.
'Jodha! kenapa dia ada di sini.Ternyata dia belum bisa melupan Surya. Aku harus melakukan sesuatu supaya dia bangun dari mimpinya.'
Jalal berjalan mendekati Jodha, dan berhenti di depan nya. Tapi Jodha tidak menyadarinya.
“apa yang kamu lakukan disini Jo!”
Suara Jalal mengagetkan Jodha, lalu kepalanya mendongak kearah suara itu, matanya membulat saat melihat Jalal lalu dengan cepat dia membuang muka, sepertinya Jodha masih marah sama Jalal.
“Kenapa kamu tidak kembali ke asrama?” Lagi-lagi Jodha tidak menjawab pertanyaan Jalal.
“Boleh aku pinjam bukunya?”
Jalal sedikit membungkuk, tangannya ingin mengambil buku dari tangan Jodha, tapi Jodha dengan erat menggenggamnya.Jodha pun langsung berdiri, Kini mereka berdua sama- sama memegang buku itu.
“Buat apa! mungkin buku ini hanya sampah buat kamu, tapi buku ini sangat berharga buat hidup ku!!”kata Jodha dengan memandang tajam ke arah Jalal. Mereka berpandang. Jalal tersenyum, “ini cuma buku Jo,sepenting apa sih buku ini buat kamu!!”
Jodha pun menjelaskan kepada Jalal kalau buku itu adalah buku pertama Surya waktu masuk sekolah penerbangan. Mendengar penjelasan Jodha, Jalal langsung mereput buku itu dari tangan Jodha.
“SREKKKKKKKKKK” Jalal merobek buku itu menjadi 2 bagian.
“A...ahhh”Jodha menjerit dia shock melihat buku kesayangan nya di robek oleh Jalal.
Jalal memberikan separo buku itu kepada Jodha dan yang separo dia bawa.Jalal berkata dengan nada tinggi kepada Jodha.
“Sekarang kamu pilih jo, buku itu atau p3.Kalau kamu pilih buku itu, cepat kamu pergi tinggalkan p3!! tapi kalau kamu pilih p3, buang buku itu!!”
Jalal lalu melangkah mendekati pagar pembatas yang ada di pinggir sungai. Dia menyobek lembar demi lembar kertas itu dan membuangnya ke sungai.
Jodha menangis, dia memeluk erat buku yang hanya separo itu dengan tangan gemetar.
'Buku ini adalah masalalu ku, P3 adalah masa depan ku. Kamu harus bangkit Jodha, kamu bisa kamu pasti bisa!! Jodha memberi semangat buat dirinya sendiri.
Jodha lalu menghapuas air matanya.dia mendekati Jalal dan ikut merobok lembaran2 kertas dan membuangnya ke sungai. Mata Jalal terus menatap ke arah Jodha yang masih menangis.
Setelah buku itu habis terbuang Jalal mendekat ke arah Jodha.
“Ayo ikut aku. Aku akan membawamu kesuatu tempat dan memberikan kamu sesutu.”
Dengan suara parau Jodha bertanya, “kemana?”
Jalal tidak menjawab, dia langsung melangkah pergi meninggalkan Jodha.
“Jalal....”suara manja Jodha menghentikan langkahnya, dia berbalik dan melihat Jodha mengulurkan tangannya. Jalal lalu mendekati Jodha dengan ragu-ragu dia menyambut tangan Jodha dan mengandengnya.
To Be Continued
FanFiction You Are My Life Part yang lain Klik Disini
Di tunggu terus kelanjutannya chusni
ReplyDelete