By: Bunda Kia
Kedua tangan Jalal memegang bahu Jodha dan matanya menatap intens gadis itu.
“Apa kamu sadar dengan yang kamu ucapkan tadi, Jodha?” Tanya Jalal penasaran.
“Aku tahu mungkin semuanya terlalu cepat, tapi aku tidak bohong, Aku benar-benar menyukaimu, Jalal. Waktu kamu kasih perhatian sama mami, aku sangat kesal! hati aku sakit! Disaat itulah aku sadar kalau aku cemburu.” Kata Jodha mencoba menyakinkan Jalal. Jalal terseyum bahagia mendengarnya. Dia meraih kepala Jodha dan mencium lembut keningnya. Lalu menurunkan wajahnya. Kini kening mereka saling bertemu,Mata keduany terpejam.Mereka menikmati hangatnya tiap hembusan nafas yang menyapu wajah mereka masing-masing.
“Aku juga sayang sama kamu, entah kenapa aku merasa bahagia bila berada di sisimu. Apakah ini cinta? sungguh sulit aku mengatakannya. Karena baru pertama kali aku merasakan hal yang aneh pada diriku.” Jalal berhenti sejenak, sepertinya ada sesuatu yang menganjal pikirannya.
“Tapi Jo, aku tidak mau hubungan kita akan mengganggu sekolah kamu. Mereka pasti akan beranggapan aku memperlakukan kamu dengan istimewa.
Jadi” Belum selesai Jalal bicara, Jodha memotongnya.
“Jadi kamu menolak ku!” Jodha mencoba menebak pikiran Jalal, sambil memundurkan kepalanya kebelakang.
“Bukan begitu, Jodha. Aku inggin jika nanti kamu lulus dengan nilai tertinggi mereka mengaggap itu karena kerja keras kamu, bukan karena kamu kekasih aku, Kamu fahamkan maksudku?” Jalal memberi penjelasan.
Jodha hanya mengangguk lemas. Ia lalu merebahkan kepalanya di bahu Jalal, Dan tangan Jalal menyambut merangkul tubuh Jodha.
“Sebaiknya hubungan ini hanya kita saja yang tahu. Aku janji kalau kamu sudah lulus nanti aku akan memberitahu kesemua orang tentang hubungan kita. Apa kamu tidak keberatan, Jo?” Lagi-lagi Jodha tidak bersuara. Hanya menggelengkan kepala tanda dia setuju. Jodha membalikkan tubuhnya dan memeluk erat tubuh Jalal, Degub jantungnya tak beraturan, Dadanya terasa sesak dan sulit untuk bicara, Hanya air mata yang keluar dari mata bulatnya. Jalal dengan ragu-ragu membalas pelukan Jodha, dan berbisik ditelinganya.
“Kenapa kamu menangis, Jodha?” tanya Jalal bingung.
“Aku tidak menyangka kamu akan menerimaku, Aku sangat bahagia, Jalall.” Jodha berkata sambil terisak. Mereka diam untuk beberapa saat hanyut dalam kebahagian.
Jalal merasakan hawa dingin menembus pori-pori kulitnya, Ia lalu mengajak Jodha pulang kembali ke asrama. Sepanjang perjalanan mereka bergandengan tangan. Tampak terpancar rona kebahagian di wajah pasangan baru ini.
Tidak terasa hampir sebulan kejadian itu berlalu, tapi tak nampak kemesraan pada mereka, sehingga tak seorangpun ada yang curiga.
Jalal dengan sabar menemani Jodha belajar, Ia juga selalu memberi pelajaran tambahan pada Jodha. Disaat peserta lainnya sudah istirahat .Jalal meminta Jodha tetap tinggal di dalam kelas. Itu dilakukan semata-mata karena Jalal ingin Jodha mendapat nilai terbaik diantara para peserta lainnya.
“Kapten Cool, apa aku boleh istirahat sebentar?” Jodha merengek dengan wajah memelas dan menggelayut manja di lengan Jalal.
Tapi Jalal menggelengkan kepala,
“Kita coba sekali lagi, kalau kamu berhasil maka kamu boleh istirahat. Ayo sekarang jawab pertanyaanku,” bujuk Jalal sambil membelai rambut Jodha.
“Pertanyaannya adalah Persiapan apa saja yang di lakukan seorang pilot sebelum Take Off?” ucap Jalal tegas.
Jodha hanya pasrah, Ia lalu memperbaiki posisi duduknya.
“Persiapan yang harus di lakukan seperti berikut:
1.Weather condition departure and destination . yaitu pilot dibreafing mengenai baik/buruk nya kondisi cuaca pada saat keberangkatan dan tujuan.
2. Bila cuaca baik dan pilot masih dinyatakan untuk terbang, yang kedua adalah Walk around, yaitu berjeliling pesawat untuk memastikan tidak ada yang cacat.
3. Electrical power up checklist
4. Pre elemenary preflight
5. CDU preflight, yaitu memasukan flight plan ke dalam komputer
6. Preflight, yaitu memastikan semua tombol pada tempat semestinya.
7. Taxy and take off breafing.
8. Before start checklist, yaitu menyiapkan untuk star mesin.
9. Before taxy checklist, yaitu persiapan untuk taxy
10. Before take off checklist, yaitu persiapan untuk take off.”
Jalal yang mendengar jawaban Jodha, tersenyum puas.
“Ok, kamu boleh istirahat sekarang.” kata Jalal lembut.
Jodha akhirnya bisa bernafas lega. Dia mendekatkan wajahnya kearah Jalal, mencium pipi Jalal lalu pergi dengan seulas senyum tersungging di bibir tipisnya. Hal seperti itu sudah jadi kebiasaan mereka. Awalnya Jalal merasa risih saat Jodha menciumnya tapi sekarang sudah terbiasa.
Pagi ini semua peserta sudah berkumpul di lapangan. Ini adalah hari terakhir mereka melakukan Training di Coventry. Jadi sebelum mereka pulang ke indonesia akan di latih menerbangkan sebuah helikopter. Mereka akan di bagi menjadi 2 kelompok, 10 orang ikut Jalal dan 10 orang ikut Adham. Kebetulan hari ini Rahim sedang tidak enak badan, Jadi dia libur. Setiap peserta di haruskan mengambil kertas di sebuah kotak yang sudah di siapkan. Kertas itu bertuliskan angka-angka. Siapa yang mendapat angka ganjil, dia akan terbang bersama Jalal dan yang mendapatkan angka genap terbang bersama Adham. Jodha mendapat angka no.20 berarti dia peserta terakhir yang akan terbang bersama Adham. Inggin sekali Jodha terbang bersama Jalal, tapi ia tau persis siapa Jalal. Dia tidak mungkin mau menuruti keinginannya.
Setelah menunggu beberapa jam, kini tiba giliran Jodha untuk terbang. Dengan arahan dari Adham, Jodhapun bisa melakukan Take Off dengan baik. Saat mereka berada di atas, Jodha lebih banyak diam,ia baru bersuara kalau Adham memberikan pertanyaan. Jodha selalu memperlihatkan wajah juteknya setiap bersama Adham. Sikapnya yang seperti itu membuat Adham kesal.Sekitar 30 menit mereka berada di atas awan. Adham lalu memberikan aba-aba kepada Jodha untuk persiapan Landing. Walaupun Landing nya belum sempurna tapi Jodha berhasil mendarat juga. Jodha langsung turun meninggalka Adham tanpa berkata apa-apa.
“Jodha tunggu!” Suara itu menghentikan langkah Jodha.
Gadis itu menoleh kearah asal suara. Di lihatnya Adham yang berjalan menuju kearahnya sambil tangannya memainkan sebuah kunci.
“Kenapa kau begitu membenciku? apa salahku padamu,Jodha!” Tanya Adham kesal.
Jodha hanya diam, lalu sekilas memandang wajah Adham, sepertinya pandangannya lebih tertuju pada kunci yang di pegangnya . Matanya membulat saat melihat gantungan kunci itu. Dengan rasa penuh penasaran Jodha merebut benda itu dari tangan Adham. Diamatinya benda itu dengan seksama, Ada rasa sedih dan bahagia menyelimuti perasaannya setelah menemukan benda yang sudah lama ia cari. Tiba-tiba matanya berkaca-kaca. Adham bingung melihat perubahan sikap Jodha.
“Dari mana kamu dapatkan benda ini, Adham?” Suara Jodha pelan dan bergetar.
“Dari saku jaket kamu, Jodha.” Jawab Adham singkat dengan senyum menyeringai.
Mendengar jawaban Adham Jodha sangat kaget.
“Jadi yang aku lihat waktu itu benar, Jaket yang di pakai Adham adalah jaket Surya.” gumam Jodha dalam hati.
Jodha tersenyum tipis, air matanya mulai mengalir.
“Adham, Jadi kamu yang menemukan jaket ku? tanya Jodha menyakinkan.
“Ehem, aku menemukannya saat aku liburan ke London. Aku berusaha mengejarmu tapi bisnya sudah jalan. Tapi hatiku mengatakan bahwa kita akan bertemu. Sekarang Tuhan mempertemukan kita kembali itu berarti kita jodoh,Jo.” imbuh Adham dengan tatapan menggoda.
“Kamu boleh ambil jaket itu. Tapi bolehkah aku meminta gantungan kunci ini kembali? kata Jodha memohon.
Adham mengeryitkan keningnya , tanpa berfikir panjang ia menuruti keinginan Jodha. Dia melepas gantungan kunci itu lalu memberikannya.
“Begitu pentingkah benda ini? Dan sebenarnya ini benda apa, Jodha? kata Adham penasaran.
“Thanks you!” cuma kata itu yang keluar dari mulut Jodha. gadis itu mendekatkan tubuhnya lalu menangkupkan kedua tangannya di pipi serta mendaratkan bibinya dikening. Adham sangat kaget saat tiba-tiba Jodha mencium keningnya dengan lembut.
Tanpa Jodha sadari tindakannya itu telah melukai hati seseorang yang dari tadi mengawasinya dari kejauhan.
To Be Continued
You Are My Life Part yang lain Klik Disini
Tuuuu kannnnn ada masalah lagi?
ReplyDeleteApa karena mereka dibesarkan dalam budaya yang berbeda?
Semoga gak lama marahannya
Next chusni
Hadeeeehhh,, jodha ini main kecup2 ajah,,,
ReplyDeleteLanjut next part mba,, moga ajah bukan jalal yg lihat,, :(